DIDADAMEDIA, Jakarta - Beredarnya informasi Presiden ke-3 Republik Indonesia Baharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia pada Selasa dinihari, dipastikan bohong atau tidak benar.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Pribadi BJ Habibie, Rubijanto, yang menyatakan pada Antara, di Jakarta, Selasa (10/9/2019) pagi, bahwa kondisi kesehatan mantan pemimpin Indonesia tersebut kian membaik.
"Aman terkendali, terima kasih," kata Rubijanto saat menjawab pertanyaan mengenai kondisi kesehatan terkini BJ Habibie.
Pernyataan dari salah satu orang dekat BJ Habibie tersebut, menperkuat pernyataan dari sumber terpercaya Antara di lokasi perawatan Habibie, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa pagi yang juga menolak kabar yang awalnya beredar di media sosial tersebut.
"Alhamdulillah beliau (Habibie) masih diberikan usia. Hanya masih dibantu alat pernafasan," kata sumber tersebut yang sekaligus menampik kabar bahwa Habibie telah mangkat pada Selasa dinihari.
Adapun informasi meninggalnya mantan pemimpin Indonesia tersebut, awalnya beredar melalui sebuah pesan dalam sosial media Facebook yang kemudian disebarkan lebih jauh lagi melalui aplikasi obrolan elektronik WhatsApp, oleh orang-orang yang membaca pesan tersebut di Facebook.
Dari pantauan Antara pesan tersebut mulai muncul Selasa dinihari sekitar pukul 00:00 WIB, namun dihapus pada pukul 05:00 WIB.
Ketika Antara mengecek kabar itu langsung ke lokasi Habibie dirawat intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak pukul 05:40 WIB, tidak terlihat adanya pengawalan atau kolega dan pejabat negara yang menjenguk sebagaimana lazimnya ketika seorang tokoh bangsa meninggal dunia.
Hanya terlihat beberapa pasien atau keluarga pasien yang akan mengurus administrasi rumah sakit. Akses menuju ruang CICU tempat Habibie dirawat pun tampak lengang ketika Antara mencoba mencari lokasi tempat Habibie dirawat.
Dari informasi terakhir yang beredar, Habibie tengah menjalani perawatan intensif di ruangan CICU lantai 2, Gedung Utama RSPAD sejak Senin (2/9) lalu oleh Tim Dokter Kepresidenan.
Agar salah satu bapak bangsa tersebut mendapat perawatan optimal dan dapat istirahat penuh, maka Tim Dokter Kepresidenan untuk sementara waktu belum mengizinkan BJ Habibie untuk dikunjungi.