DIDADAMEDIA, Bandung - Tingkat kebobolan yang tinggi pada putaran pertama Liga 1 2019, menjadi bahan evaluasi kinerja penjaga gawang Persib Bandung.
Pelatih kiper Persib, Gatot Prasetyo, mengatakan tingkat kebobolan Persib yang cukup tinggi menjadi peringatan bagi pemain dan tim pelatih untuk terus berbenah di putaran kedua nanti.
Dari 17 pertandingan yang dilakoni pada putaran pertama, gawang Persib sudah kebobolan sebanyak 25 kali. Hal tersebut membuat Persib masuk dalam deretan klub dengan tingkat kebobolan tertinggi di Liga 1 2019.
Gatot mengatakan, dalam masa persiapan menuju putaran kedua ini, dia dan pemain menganalisa kekurangan di putaran pertama agar tak terulang di putaran kedua nanti.
"Tentunya jadi bahan evaluasi kita dari jumlah gol, bagaimana prosesnya dan gol yang bersarang di gawang Persib cukup jadi warning untuk kita. Dari sini tentunya kita secara menyeluruh melakukan evaluasi dari awal atau dari sebelum terjadinya gol itu segala macam kita antisipasi dari sana."
"Sampai terjadinya gol bagaimana peran penjaga gawang yang terakhir untuk bisa mencegah terjadinya gol tidak terlalu mudah datang," kata Gatot di Stadion Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (6/9/2019).
Selain analisa secara global terhadap performa penjaga gawang pada putaran pertama, koordinasi dengan pemain belakang juga menjadi bahan evaluasi agar pada putaran kedua jumlah kebobolan Persib bisa ditekan. Biar bagaimana tingkat kebobolan tinggi bisa disebabkan berbagai faktor. Salah satunya, defensive error.
Maung Bandung mendatangkan Nick Kuipers untuk memperkuat lini belakang Persib. Dia didatangkan untuk menggantikan peran Bojan Malisic yang terdepak dari skuat Persib. Gatot berharap, kehadiran Nick bia membuat lini pertahanan Persib lebih solid dan sulit ditembus lawan.
"Iya dianalisis secara global, ga bisa hanya penjaga gawang karena ada proses gol itu sendiri. Ada gol yang kita bisa menyoroti itu peran penjaga gawang sendiri. Tapi ada juga dari sisi koordinasi di belakang, komunikasi dan banyak hal yang harus dicermati."
"Kita cukup waktu untuk itu dan ada gambaran dari kita, salah satu solusinya dengan pergantian pemain di belakang dengan harapan lebih bisa diminimalisir, ada sosok leader di sana dengan harapan komunikasi lebih baik lagi," pungkas Gatot.