DIDADAMEDIA, Bandung - Muhammad Aqil Savik memaknai Liga 1 2019 sebagai momen terbaik dalam kariernya sebagai pesepak bola. Bagaimana tidak, pada musim ini, Aqil mendapatkan kesempatan tampil mengawal gawang Persib Bandung.
Kesempatan yang didapatkannya tak lepas dari cedera yang dialami Muhammad Natshir Fadhil Mahbuby. Kiper karib disapa Deden itu mengalami cedera patah tulang kering yang mengharuskannya menjalani pemulihan selama enam bulan.
Cedera yang dialami Deden, sempat membuat Persib kelimpungan lantaran harus menjalani sisa pertandingan di putaran pertama dengan hanya dua penjaga gawang, Aqil dan I Made Wirawan. Aqil pun sempat dipercaya tampil dalam dua laga melawan Bali United (pemain pengganti) dan Arema FC.
Aqil mengambil banyak pelajaran dari dua laga yang dilakoninya. Menurutnya, itu sangat membantu dirinya untuk menambah pengalaman dan jam terbang. Lebih dari pada itu, meningkatkan kepercayaan dirinya.
"Pasti itu menjadi pengalaman berharga dan bisa menambah percaya diri, jadi tahu. Apa yang tidak dipelajari di latihan cuma ada di pertandingan pasti nemu."
"Apalagi selama dua pertandingan penonton penuh terus, lawan Bali lawan Arema. Belajar mengontrol diri juga supaya tidak terlalu nervous," kata Aqil.
Penampilan Aqil saat mengawal gawang Persib dalam dua laga tersebut bisa dibilang cukup bagus. Dia banyak melakukan penyelamatan untuk menghindarkan gawangnya dari kebobolan.
Hanya saja, dalam dua laga tersebut gawang Aqil harus kebobolan enam gol, satu gol saat bersua Bali United dan lima gol saat bentrok dengan Arema FC. Bukan situasi mudah tentunya, bagi Aqil yang merupakan penjaga gawang muda.
Akan tetapi Aqil merasa itu menjadi bagian dari proses dirinya untuk terus berkembang. Aqil pun mengaku tidak mengalami penurunan mental. Sebaliknya, dia semakin termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan.
"Enggak bikin drop sih, justru makin penasaran pengen main lagi. Misalnya hari ini lima (kebobolan) ke depannya jangan sampai gitu. Itu bagian dari proses," pungkasnya.
Kompetisi 2019 Menjadi Momen Berkesan Aqil Savik
