DIDADAMEDIA, Bandung - Persib Bandung masih harus bersabar untuk bisa kembali berkandang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Hal tersebut disampaikan Manajer Persib Umuh Muchtar.

Menurut Umuh, Stadion berkapasitas 38 ribu kursi itu mengalami kerusakan pada beberapa fasilitas penunjang stadion. Sehingga Persib belum bisa menggunakannya sampai selesai proses renovasi.

"Gak mungkin belum tentu karena tadi dah dikatakan bahwa november ini kan boleh dipake tapi tanpa penonton ini sama aja bohong ya," kata Umuh.

Sementara, Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana, mengatakan Persib bisa saja menggunakan Stadion GBLA untuk bertanding, hanya saja dengan tanpa penonton.

Sebab lapangan stadion tersebut bisa digunakan dan sangat representatif. Hanya saja, beberapa fasilitas seperti bangku dan tangga menuju area tribun mengalami kerusakan, sehingga riskan bila dipaksakan menggelar pertandingan dengan penonton di sana.

"Situasi esisting sekarang kan tadi tahap satu itu konstruksi secara keseluruhan lapang, area pinggirnya, area penonton dalam lah ya aman. Tetapi pada tahap kedua ini ada sebagian di area penonton lantai tiga dan dua, ada di lobi, di tangga kursi juga kan ada kerusakan," kata Yana.

Yana melanjutkan, pihaknya belum bisa melakukan renovasi sebab alih kelola aset dengan PT Adhi Karya selaku kontraktor belum rampung seluruhnya. Akan tetapi dalam waktu dekat ini Pemerintah Kota Bandung dan pihak kontraktor akan segera menyelesaikan proses tersebut.

"Dua hari yang lalu ketemu dengan kontraktor, cuma yang datang memang bukan pengambil keputusan. Ya nanti ada ketemu lagi tapi dengan pengambil keputusan, apakah bisa minggu depan atau kapan pun bola nya sekarang ada di kontraktor," sambung Yana.

Setelah proses pengalihan aset rampung, Yana melanjutkan pihak Pemkot Bandung akan melakukan lelang agar pengelolaan Stadion GBLA bisa diambil alih pihak ketiga. Sejauh ini, Persib menjadi pihak yang serius untuk mengelola Stadion GBLA.

"Setelah proses serah terima ini selesai kan ada opsi nanti, apakah akan dikelola sendiri oleh Pemkot atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga, apabila opsi kedua yang diambil dikerjasamakan dengan pihak ketiga tentunya harus proses lelang. Ada regulasi lah yang mengatur itu," ucapnya.