DIDADAMEDIA, Bandung - Sebanyak 560 kg sampah dari 800 kg sampah organik di Pasar Ciwastra bisa menjadi barang bernilai ekonomis lewat Kang Pisman. Program Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) sebagai penanganan masalah sampah di Kota Bandung perlahan mulai menampakan hasil.
Hal itu diungkapkan Petugas Pengelolaan Sampah Pasar Ciwastra, Tatang Sobarna. Menurutnya, sejak menggulirkan pengelolaan sampah Kang Pisman pada Maret 2019 silam, tempatnya sudah bisa mengolah sekitar 560 kilogram sampah per hari. Jumlah tersebut sekitar 70 persen produksi sampah setiap harinya di Pasar Ciwastra.
BACA JUGA :
“Mayoritas sampah pasar itu pasti organik. Ada yang dimanfaatkan menjadi pupuk, magot dan pakan,” ucap Tatang saat ditemui di tempat pengelolaan sampah Pasar Ciwastra.
Ia juga menjelaskan, sebelum menjalankan Kang Pisman, tim terlebih dahulu melakukan kajian tentang sampah di Pasar Ciwastra. Mulai dari jumlah, jenis, dan lainnya.
Termasuk menyosialisasikan Kang Pisman kepada para pedagang. Sehingga para pedagang mulai memilah sampah di lapaknya. Kemudian, dari hasil pemilihan pedagang, memudahkan proses pengangkutan dengan membagi tiga zona, yakni buah-buahan, sayuran dan sampah campuran.
“Sejak Kang Pisman diluncurkan akhir Tahun 2018, lalu pasar melakukan kajian, akhirnya kita gulirkan pada Maret 2019,” tuturnya.