DIDADAMEDIA, Bandung - Program Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) sepertinya sudah mulai akrab dengan masyarakat Kota Bandung. Terlebih Pemkot Bandung menyosialisasikannya secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memulai gerakan memilah sampah dari rumah.
Hasilnya, sosialisasi tersebut terbukti dari hasil survei DLHK hampir 80% orang Bandung mengetahui tentang Kang Pisman. Hal itu juga ditegaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Kamalia Purbani.
"DLHK dan PD Kebersihan banyak bermitra dengan semua komponen masyarakat didukung Perda No. 9 tahun 2018 tentang pengelolaan sampah yang isinya bahwa sampah merupakan tanggung jawab semua," tuturnya.
BACA JUGA :
Menurutnya, inisiasi gerakan Kang Pisman ini kini tidak hanya oleh pemerintah saja. Namun pihak swasta seperti mall, hotel dan pasar mulai mengolah sampahnya sendiri. Sampah dinilai mempunyai nilai ekonomis. Saat ini bank sampah telah terbentuk di seluruh kecamatan Kota Bandung dengan total 181 bank sampah dengan dukungan aplikasi.
Selain itu, di kewilayahan juga membentuk Kawasan Bebas Sampah (KBS). Saat ini telah terbentuk di 8 model kelurahan dan termasuk setiap kecamatan membentuk satu model KBS. "Saya yakin dan optimis dari sisi volume sudah jauh terlihat.
Ada 79 ton yang bisa dikurangi per hari. Harus diakui program ini terus berjalan dan diharapkan bisa membesar seperti bola salju yang akhirnya mengubah prilaku masyarakat secara menyeluruh. Hingga akhirnya mengubah kondisi Kota akan jauh baik," ungkapnya.