DIDADAMEDIA, Bandung - Guna meningkatkan kemampuan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk kasus yang berhubungan dengan perekonomian, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polrestabes Bandung memberikan workshop kepada PPNS.
Selain itu, dikatakan Asisten Daerah (Asda) Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M.tauriq, workshop tersebut menjadi salah satu strategi Pemkot Bandung dalam mengendalikan inflasi harga komoditas kebutuhan pangan di Kota Bandung.
“Alhamdulillah di tujuh bulan terakhir ini inflasi Kota Bandung relatif stabil dan terkendali. Workshop ini langkah antisipasi dan memang sudah berjalan lama antara tim TPID Kota Bandung dan Satgas Pangan Polrestabes Bandung,” ucap Eric usai membuka workshop di Aula Mapolrestabes Kota Bandung, Jalan Jawa, Kamis (22/8).
Terlebih, ia juga menuturkan, dinamika inflasi membuat harga kebutuhan pokok kerap terjadi fluktuasi. Terutama menjelang hari besar keagamaan ataupun libur panjang. Dengan adanya pengetahuan baru bagi PPNS ini diharapkan memperlebar jangkauan Pemkot Bandung dalam menangani masalah ekonomi.
Sehingga, sambung Eric, TPID bersama Satgas Pangan kini mendapat tambahan energi dari PPNS. Sehingga dapat menekan kemungkinan terjadinya penimbunan, spekulan, ataupun penyebaran informasi yang tidak utuh mengenai bahan pokok di Kota Bandung.
“Kita juga terus memantau. Kemarin juga kita rapat teknis dengan Bank Indonesia. Temen-temen juga sudah mulai survei ke lapangan dan memantau hara di pasar setiap minggu. Sehingga eskalasi bisa diantisipasi sejak dini, termasuk ke depan ada aktivitas bazar dan sebagainya,” jelasnya.
Eric mengakui, beragam upaya tersebut telah mampu mengendalikan inflasi harga kebutuhan pokok di Kota Bandung. Termasuk saat hari besar seperti bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. “Kalau melihat inflasi per bulan Juli relatif cukup baik di 0,55 persen. Ini relatif stabil dan mudah-mudahan bisa dipertahankan sampai akhir tahun. Faktornya karena pertama stok yang tersedia dan distribusi juga lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema mengungkapkan, penyimpangan hukum di sektor ekonomi saat ini kerap terjadi. Potensi pelanggaran ini merugikan masyarakat lantaran harga kebutuhan pokok menjadi mahal.
“Dinamika aktivitas manusia setiap hari itu mengarah pada kebutuhan pokok hidup masyarakat. Kerap ada oknum yang menyimpangkan kebutuhan pokok ini baik untuk kepentingan pribadi ataupun golongan,” ucap Irman.
Apalagi selama ini, Irman menyatakan sinergisitas Satgas Pangan bersama TPID sudah terjalin sangat solid. Namun masih ada sejumlah celah yang harus diperhatikan. Untuk itu, workshop bagi PPNS ini menjadi salah satu strategi agar bisa menekan penyimpangan hukum tersebut.
“Kemampuan SDM PPNS harus terus diasah sehingga kita bisa mengantisipasi dan mengikuti perkembangan zaman dalam penegakan hukum. Tentu kita tidak bisa pasif hanya menunggu laporan, tapi harus jemput bola apa yang terjadi di masyarakat,” katanya.