DIDADAMEDIA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sesi pertama pagi ini bergerak dalam dua arah seiring penantian pasar terhadap kebijakan Bank Indonesia.
IHSG dibuka melemah 4,92 poin atau 0,08 persen menjadi 6.290,81. Dalam perjalanannya, IHSG terpantau berbalik arah atau menguat 0,13 persen menjadi 6.303,77 pada pukul 09.30 WIB.
"IHSG diperdagangkan secara sideways di tengah penantian pasar terhadap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22 Agustus mendatang," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu.
Ia memperkirakan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan 7-days Reverse Repurchase Rate pada level 5,75 persen sebagai tindakan preventif.
Dari global, lanjut dia, investor juga menanti hasil pertemuan simposium Jackson Hole. Investor akan mencari petunjuk lebih jelas mengenai arah kebijakan suku bunga acuan the Fed (Fed fund rate) dari pertemuan itu.
"Saat ini tingkat suku bunga FFR berada di sekitar 2,25 persen dengan harapan pemotongan 25 basis poin. Tahun ini the Fed sudah menurunkan suku bunganya, namun tidak diketahui apakah penurunan ini akan berlanjut," katanya.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa setiap koreksi saham merupakan hal wajar, dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat ekonomi nasional terbilang cukup kondusif seiring konsumsi domestik masih baik.
Ia menambahkan berkurangnya tensi gejolak politik di dalam negeri turut memberi kenyamanan bagi investor dalam menempatkan dana di pasar saham Indonesia.
"Akumulasi dapat dilakukan dengan target investasi jangka panjang," katanya.
Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 73,34 poin (0,35 persen) ke 20.603,88, indeks Hang Seng menguat 25,61 poin (0,10 persen) ke 26.257,15, dan indeks Straits Times melemah 11,12 poin (0,35 persen) ke posisi 3.124,83.