DIDADAMEDIA, Bandung - Bobotoh kecewa dengan pencapaian Persib Bandung di Liga 1 musim 2019. Dari 13 pertandingan, klub berjulukan Maung Bandung itu baru meraih tiga kemenangan, sementara 10 laga lainnya berakhir dengan hasil lima imbang dan lima kalah.
Akibat prestasi buruk itu, ratusan Bobotoh pun menggelar demonstrasi di depan Graha Persib, Jaln Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (10/8/2019).
Salah satu pentolan Bobotoh yang hadir dalam aksi massa tersebut, Agus Rahmat, mengatakan prestasi buruk di kompetisi merupakan tanggung jawab manajemen. Sehingga manajemen harus memikirkan langkah untuk memperbaiki prestasi Persib.
Menurut sosok yang akrab disapa Gusdul itu, prestasi yang ditorehkan Persib kompetisi sangat bertentangan dengan marwah Persib sebagai klub besar dan sarat prestasi di Indonesia.
"Harus ada perubahan untuk prestasi Persib harus seperti apa, jangan Persib dibuat jadi olok olokan klub lain, sama tim kecil saja Persib gak dianggap."
"Persib itu sedang sakit sedang sekarat, apa obatnya. Manajemen yang harus bertanggung jawab," kata Gusdul.
Sayangnya, tidak ada satupun petinggi dari jajaran manajemen Persib yang hadir untuk mendengarkan aspirasi bobotoh itu. Kendati demikian Gusdul berharap ada langkah kongkret dari manajemen untuk perbaikan prestasi Persib.
"Kalau aspirasi ini tak ditanggapi mungkin kami akan lebih besar sepet ini, kami aksi lebih besar, mungkin kita akan gandeng pemerintah kota, gubernur, dan semua yang cinta sama Persib akan kita ajak," tegasnya.
Dalam aksinya, Bobotoh menyerukan lima aspirasi yang harus dipenuhi manajemen.
Berikut tuntutan Bobotoh kepada manajemen:
1. Melihat dari pembentukan tim, dari awal sampai melihat posisi yang ditoreh Persib sampai sekarang kayaknya miris bos. Yang pasti kami mempertanyakan, siapakah yang membentuk tim dari awal musim dan harap meminta maaf kepada Bobotoh. Bos itu laki-laki bos, harus jantan mengakui dan melakukan evaluasi agar prestasi Persib lebih membaik.
2. Menatap bursa transfer jika manajemen masih percaya coach Rene Albert harap beri kebebasan, jika sudah tidak, silakan ambil tindakan yang pasti jangan memilih pemain tanpa seizin pelatih, karena kami tidak butuh suprise bursa pemain percuma kalau tidak sejalan dengan pelatih dan mengganggu keharmonisan pemain.
3. Bikin tim faktor non teknis karena sangat berpengaruh kalau itu sudah ada, kenapa tim kami masih terganggu masalah faktor non teknis.
4. Buat pelatih, bangun mental pemain secepatnya dan kebersamaan pemain. Sisa putaran pertama masih empat laga, untuk menyongsong putaran kedua.
5. Kami merasa laga kandang selalu sepi dari penonton dan komunitas Persib, mungkin ini kebijakan yang harus dikaji secepatnya. Jangan memaksakan kehendak !! Kami ada solusi tiket 50 persen secara biasa online, 30 persen buat komunitas Persib, karena tiket offline tradisi dan budaya ajang silaturahmi saat pengambilan tiket. 15 persen buat on the spot dan 5 persen untuk suporter tim tamu, dan itu sudah terjadi dan jangan dievaluasi lagi.