Keroyok Kapolsek, Seorang Bandar Narkoba di Deli Serdang Ditembak

keroyok-kapolsek-seorang-bandar-narkoba-di-deli-serdang-ditembak Kondisi Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar setelah dikeroyok. (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Deli Serdang - AKP Ginanjar, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Patumbak, Deli Serdang, Sumatera Utara, dikeroyok saat hendak melakukan penangkapan terhadap bandar narkoba. Akibatnya, ia harus dirawat di Rumah Sakit Colombia Medan, karena mengalami luka di bagian wajah.

Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, Sabtu (10/8) menjelaskan, peristiwa pengeroyokan itu berawal saat Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar beserta jajaran melakukan gerebek kampung narkoba (GKN) di Jalan Karya Marindal I Gang Rukun.

Dalam GKN tersebut, polisi berhasil mengamankan 3 pengedar narkoba, yakni U (49), K (30) dan S (29). Setelah diamankan, ketiga tersangka diinterogasi oleh petugas dan didapatkan nama bandar besarnya.

"Mereka mengaku bahwa sabu yang dijual berasal dari bandar berinisial A," katanya.

Mendapat informasi itu, Ginanjar beserta anggota langsung melakukan pengembangan dan mencari rumah bandar besar berinisial A di kediamannya Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak.

Kemudian polisi melihat tersangka A sedang duduk di depan rumah. Mengetahui petugas akan melakukan penyergapan, tersangka A berusaha melarikan diri dengan cara kabur menuju jalan besar.

Petugas langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka. Sesampainya di jalan besar, ternyata tersangka tidak sendirian. Ia dan sekitar 20 orang rekannya lantas melakukan pengeroyokan terhadap Ginanjar dan anggota Polsek Patumbak menggunakan senjata tajam.

"Kapolsek mendapat luka di wajah tepatnya pipi kiri, di bawah mata dan lengannya. Kemudian dilarikan oleh anggotanya ke RS Colombia guna mendapatkan perawatan medis," ujarnya.

Sementara itu Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahta Priambodo di Medan mengatakan, tim terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak tersangka bandar narkoba berinisial A setelah memberikan beberapa kali tembakan peringatan ke udara namun tidak diindahkannya.

Setelah ditembak, tersangka tetap berusaha melarikan diri dengan melompat ke parit. Tersangka yang sudah tak berdaya kemudian dibawa polisi ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan. Setelah beberapa jam dirawat, tersangka akhirnya tewas.

"Tersangka A sudah lama jadi target operasi. Dia ini lihai, karena dalam seminggu bisa menjual setengah sampai satu kilogram sabu," ujar Raphael.




Editor: redaktur

Komentar