Tarif TMB Rp1 Diharapkan Bisa Kurangi Kemacetan

tarif-tmb-rp1-diharapkan-bisa-kurangi-kemacetan Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Pemberlakukan tarif khusus TMB Rp1 diharapkan bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sekaligus mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Bandung. Tarif khusus Rp1 untuk TMB ini berlaku khusus untuk buruh, guru honorer, veteran dan kaum disabilitas.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky EM Gustiadi mengatakan, layanan tarif khusus ini untuk merangsang masyarakat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.

"Ya semoga bisa semakin banyak orang menjadi beralih menggunakan transportasi umum. Ini juga sebagai upaya kita untuk menekan kemacetan, supaya mobilitas masyarakat dalam penggunaan angkutan umum akan meningkat sesuai dengan harapan RPJMD Kota Bandung. Mudah-mudahan 5 tahun ke depan penggunaan bisa mencapai angkutan umum 25 persen," ucap Ricky.

Ricky menambahkan, penumpang umum tetap bisa naik TMB dengan pembayaran tunai, sekalipun seluruh layanan tarif khusus ini bisa dinikmati lewat pembayaran menggunakan kartu elektronik.

Harga khusus tarif TMB ini juga berlakukan untuk pelajar SD dan SMP di Kota Bandung dengan tarif Rp1.000. Seluruh layanan harga khusus ini bisa dinikmati melalui pembayaran menggunakan kartu elektronik.

"Ke depannya Insyaallah semakin banyak kita bekerja sama dengan penerbit kartu. Semakin banyak kita bekerja sama dengan penerbit kartu maka semakin mudah. Karena topup-nya bisa di mana-mana. Intinya kita ingin mempermudah masyarakat," bebernya.

Dalam kesempatan peluncuran tarif khusus tersebut, Dishub Kota Bandung juga meluncurkan pembayaran tiket Bus Bandros menggunakan kartu elektronik. Saat ini, kartu elektronik yang bisa digunakan untuk membayar tiket Bus Bandros ini yakni kartu Brizzi keluaran Bank BRI.

"Jadi sistemnya Tap On Bus. Untuk Bandros sekarang sudah bisa. Harganya tetap Rp20.000," ujarnya.

Diungkapkan juga, untuk umum masih bisa bayar tunai dengan tarif Rp4.000, kalau untuk yang non tunai sebesar Rp3.000. "Mudah-mudahan dengan adanya tarif ini pengguna angkutan umum dapat meningkat. Otomatis rencana bisnis ini pendapatan kita akan meningkat," tuntasnya.

Editor: redaktur

Komentar