DIDADAMEDIA, Bandung - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) Ono Surono, menilai kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra pada Kongres PDIP di Bali, sebagai sebuah momen dewasanya para tokoh bangsa dalam berpolitik.
Seperti diketahui, koalisi Prabowo Subianto berhadapan dengan Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2019. Duel politik itu memanaskan tensi selama kampanye.
Namun, akhirnya mereda setelah Prabowo bertemu Jokowi di Stasiun MRT Lebakbulus. Dilanjutkan dengan pertemuan Prabowo dengan Megawati di kediamannya. Siang ini, Prabowo hadir di kongres dan disambut meriah kader banteng.
"Persahabatan keduanya sebagai wujud implementasi gotong royong dalam membangun kepentingan bersama. Dengan keduanya bersama, upaya apapun yang akan menganggu terciptanya kedamaian di republik ini tidak akan pernah berhasil," kata Ono saat dikonfirmasi, Kamis (8/8/2019).
Karenanya, kata anggota Komisi IV DPR RI itu, kader PDI Perjuangan menyambut hangat kedatangan Prabowo di Kongres sebagai sahabat.
"Kehadiran Prabowo di kongres tentu saja mengusung semangat persahabatan para tokoh bangsa. Bahwa dinamika politik itu hanya sementara, tapi persahabatan selamanya," ujar Ono.
BACA JUGA :
Seperti diketahui, Megawati dan Prabowo sempat maju sebagai pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2009.
"Persahabatan keduanya tidak bisa dipisahkan oleh pihak manapun. Kalaupun toh pada Pilpres 2019 tidak beriringan, itu karena dinamika politik. Setelah pilpres, kita lihat sendiri keduanya tetap bersahabat," Ono menambahkan.
Ono terpilih sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, melanjutkan kepemimpinan TB Hassanudin yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jabar. Ono merupakan anggota DPR RI di Komisi IV dengan daerah pemilihan Kabupaten Indramayu dan Cirebon.
"PDI Perjuangan mendukung sepenuhnya Presiden Joko Widodo bersama KH Ma'ruf untuk menjalankan pemerintahan selama lima tahun ke depan," ujar Ono.
Melalui kongres, kata Ono, akan mempertegas garis kerja politik dan ideologi yang berpijak pada Trisakti Bung Karno. Yakni berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam budaya.
"Karena sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, Trisakti Bung Karno itu acuan untuk melaksanakan kerja politik, kerja ideologi di baik di eksekutif maupun di parlemen," tuntasnya.