DIDADAMEDIA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum menerima tembusan laporan terkait kericuhan yang kerap terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia.
Laporan yang dimaksud BOPI, termasuk insiden teror yang dialami Persib Bandung saat menjalani laga tandang melawan Arema FC, Selasa (30/7/2019) dan kericuhan saat laga Persela Lamongan melawan Borneo FC, Senin (29/7/2019).
Persib melayangkan aduan karena insiden teror yang diduga dilakukan oknum suporter tuan rumah sebelum pertandingan. Sementara kericuhan di Stadion Surajaya, Lamongan mendapatkan perhatian serius dari BOPI karena ada intimidasi dan dugaan kekerasan kepada perangkat pertandingan.
BACA JUGA :
BOPI cukup menyayangkan respons PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang terkesan lambat, padahal kedua insiden tersebut sudah terjadi sepekan lalu.
Penyelesaian kekisruhan yang terjadi di liga sepak bola profesional Indonesia hingga kini masih dipantau BOPI. Badan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu akan melihat insiden tersebut secara komprehensif.
“Saya belum bisa berkomentar banyak. Belum ada laporan dari PT LIB terhadap kerusuhan-kerusuhan itu. Pengaduan Persib pun belum ditembuskan ke BOPI. Ini kejadian yang berdekatan juga dengan kekisruhan di Piala Indonesia antaran PSM dan Persija,” tutur Plt Sekjen BOPI, Sandi Suwardi Hasan seperti dilansir Kumparan.
Lebih lanjut, Sandi menuturkan bahwa BOPI memang tak punya wewenang 'menghakimi' panitia pelaksana (panpel) yang gagal memberikan rasa aman. Namun, BOPI bisa melakukan tekanan kepada PT LIB dan PSSI agar memperbaiki sistem keamanan pertandingan.
“Pada prinsipnya BOPI melihat apa yang akan dilakukan PT LIB dan PSSI selanjutnya. Kami harus melihat laporan di dalam dan luar lapangan itu seperti apa. Tugas BOPI itu memastikan agar tidak ada rusuh lagi," ujar Sandi.