Konten Iklan Kontroversial Rabbani tak Pengaruhi Omzet

konten-iklan-kontroversial-rabbani-tak-pengaruhi-omzet GM Promosi Rabbani, Ridwanul Karim. (Trie Widiyantie/PindaiNews)

DIDADAMEDIA, Bandung - Konten iklan tematik Rabbani tentang hewan kurban yang dinilai melecehkan Islam, tidak berdampak signifikan terhadap pemasaran produk maupun omzet Rabbani.

Bahkan, Rabbani mengklaim saat ini penjualan berbagai produk yang ditawarkan justru mengalami kenaikkan, baik di Bandung maupun di kota lainnnya.

GM Promosi Rabbani, Ridwanul Karim mengatakan, dari segi produksi produk selama 2019, sampai akhir bulan Juli kemarin tidak ada penurunan.

"Bahkan untuk tahun 2019 Rabbani kembali mendapatkan penghargaan Top Brand periode kedua. Untuk konten yang membuat Rabbani menjadi perbincangan tidak terlalu berpengaruh," paparnya.

Ridwanul Karim juga membantah opini bahwa konten iklan hewan kurban 'berhijab' segaja dibuat sebagai strategi pemasaran demi mendongkrak omzet, meski pihak perusahaan paham akan memicu kontroversi.

Dia menegaskan tidak pernah ada tujuan maupun niatan dari Rabbani untuk menjadikan konten iklan tersebut menjadi viral.

"Terkait semua konten iklan kami (Rabbani), sebetulnya ada dewan syuro yang khusus berdiskusi tentang keputusan apapun yang akan kami sebar ke masyarakat. Begitu juga termasuk konten iklan. Hingga akhirnya kami pun kaget, ternyata salah satu konten gambar kami tentang kurban manjadi polemik," tuturnya.

Pencopotan yang dilakukan pun, menurutnya, bukan karena konten iklan itu salah. Namun, lebih kepada menghargai apa yang disarankan maupun masukan dari sejumlah pihak.

Apalagi, lanjutnya, Rabbani juga sudah berdiskusi dengan aparat setempat termasuk Satpol PP dan kepolisian. Hingga akhirnya mencopot baliho iklan tersebut untuk meredam isu yang beredar di masyarakat.

"Kami kan hidup bersosial, kenapa tidak jika ternyata banyak yang merasa terganggu kami pun harus menanggapi hal tersebut. Jangan sampai banyak pihak yang merasa risih dan juga menggangu ketertiban umum," tegasnya lagi.


Editor: redaktur

Komentar