DIDADAMEDIA, Bandung - Padamnya listrik pada Minggu (4/8/2019) di sejumlah wilayah di Jakarta, Jawa Barat dan Banten, dampaknya cukup dirasakan oleh masyarakat, terutama kalangan usaha.
Bahkan di beberapa wilayah, listrik padam atau black out terjadi sampai Senin (5/8/2019), atau lebih dari 24 jam.
Tidak hanya hunian yang merasakan dampaknya, dunia usaha, baik skala besar maupun kecil mengalami kerugian yang cukup besar atas kejadian ini.
BACA JUGA :
Seperti dirasakan pemilik usaha laundry atau binatu pakaian, Luna Laundry di kawasan Margahayu Raya, Kota Bandung. Akibat padamnya listrik, pemilik usaha harus menunda penyelesaian pakaian yang berdampak pada terlambatnya pengantaran pakaian kepada pelanggan.
"Harusnya tanggal 5 (Agustus) ini beberapa pelanggan menerima pakaian yang sudah dijadwalkan selesai, namun karena pada Minggu (4/8) padam listrik menjadi tertunda," ungkap salah seorang pegawai Luna Laundry.
Hambatan juga dialami oleh toko pakaian muslim ternama, Rabbani yang kemarin terpaksa harus menutup beberapa toko karena listrik padam.
"Untuk produksi hari Minggu kemarin saat padam listrik memang kami libur, tapi toko buka. Otomatis sangat berpengaruh terhadap transaksi yang terganggu. Akhirnya kami menutup beberapa toko, karena jika manual prosesnya lama dan tidak akurat terhadap pemg-input-an data," ungkap Nandang Komara, selaku Direktur Sales Marketing Rabbani.
Efek padam listrik juga, dirasakan Rima Gustaf (26), warga Riung Bandung. Dia mengaku sempat kesal karena terhambatnya aktivitas rumah.
"Ketika di hari Minggu biasanya saat libur bisa menyelesaikan pekerjaan rumah, dan kemarin benar-benar terganggu karena jadi tertunda seperti mencuci dan menyetrika," ketus Risma.
"Akhirnya saat harus kembali bekerja, pekerjaan rumah terbengkalai. Semoga tidak lagi ada pemadaman listrik dengan waktu yang cukup lama seperti hari Minggu kemarin," tuntasnya.