DIDADAMEDIA, Bandung - Terkait peningkatan status Gunung Tangkuban Parahu dari normal menjadi waspada, Polda Jawa Barat mengerahkan 200 personel dari Polres Cimahi dan Polres Subang serta Brimob Polda Jabar.
Langkah ini dilakukan sebagai mitigasi bencana jika diperlukan langkah evakuasi kepada warga yang tinggal atau berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu. Apalagi aktivitas gunung yang berada di wilayah administratif Kabupaten Bandung Barat dan Subang ini, sejak Kamis malam hingga Jumat (1-2/8/2019), cenderung meningkat dan tercatat delapan kali mengalami erupsi.
"Hal itu dilakukan, untuk membantu pengamanan dan bersiaga untuk evakuasi apabila kembali terjadi erupsi," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Trudoyudo Wisnu Andiko, Sabtu (3/9/2019).
BACA JUGA :
Truno mengatakan ada posko pengamatan yang sifatnya memberikan pelayanan dan pengamanan. Adapun pasukan yang disiagakan berjumlah satu kompi atau setara 200 personel.
Anggota polisi yang berjaga, juga diinstruksikan untuk melakukan patroli di sekitar kawasan Gunung Tangkuban Parahu. "Polisi selalu siap siaga melalui patroli-patroli apabila dibutuhkan untuk proses evakuasi," ucapnya.
Sementara itu, menyusul terjadinya gempa di Sumur Banten Provinsi Banten yang berkekuatan magnitudo 6,9 SR, Polda Jabar sudah memerintakan setiap Polres yang wilayahnya terkena dampak gempa untuk mendata korban dan dampak lain akibat gempa tersebut.
"Untuk korban jiwa sampai saat ini dilaporkan nihil," katanya.
Polda Jabar dan Polres Jajaran melakukan inventarisir awal terhadap dampak gempa banten, dan akan segera melakukan langkah-langkah perbantuan serta berkoordinasi dengan TNI serta SAR.