DIDADAMEDIA, Bandung - Sampai saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan tidak merekomendasikan adanya aktivitas masyarakat di Gunung Tangkuban Parahu, dalam radius tertentu.
Meskipun gunung Tangkuban Parahu dalam keadaan normal, namun pihak PVMBG masih belum merekomendasikan masyarakat bisa beraktivitas di sekitar kawah Gunung Tangkuban Parahu. Pasalnya ada gas beracun yang berbahaya.
"Bahwa pemantauan aktivitasnya cenderung menurun, namun masih ada asap putih tipis dari kawah gunung. Kita merekomendasikan agar tidak ada aktifitas dalam radius 500 meter," ujar Nia Haerani Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat, Rabu (31/7/2019).
Nia mengatakan, PVMBG tidak memiliki kewenangan terkait di buka atau tidak kawasawan wisata Gunung Tangkuban Parahu. Namun begitu pihaknya hanya sebatas memberikan rekomendasi saja.
"Pembukaan kewenangan bukan di PVMBG, kami hanya berikan rekomendasi berdasarkan data pemantauan. Kalaupun itu dibuka oleh pengelola kita minta masyarakat juga untuk ikuti perkembangan dari PVMBG untuk antisipasi adanya kenaikan aktivitas," katanya.
Gunung Tangkuban Perahu sempat menunjukan aktivitasnya pada Jumat 26 Juli 2019, pukul 15.48 WIB.
Ketinggian kolom abu dari erupsi Tangkuban Parahu mencapai sekitar 200 meter dari puncak. Berdasarkan data yang diterima, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.
PVMBG Belum Rekomendasikan Ada Aktivitas di Kawah Tangkuban Parahu
