DIDADAMEDIA, Bandung - Erupsi Gunung Tangkuban Parahu sudah diprediksi bakal terjadi karena aktivitasnya dalam beberapa hari terakhir menunjukkan peningkatan cukup tinggi.
Dalam wawancaranya dengan Kompas TV, Jumat (26/7/2019) malam, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Suhendar menjelaskan, sejak beberapa hari sebelumnya pihaknya terus memantau peningkatan aktifitas Gunung Tangkuban Parahu hingga menyampaikan surat peringatan kepada Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bandung Barat.
BACA JUGA :
"Kemudian kami rapat dan dari situ kita simpulkan kemungkinan akan terjadi letusan. Lalu pada tanggal 24 Juli, kami kirim surat peringatan itu (prediksi bakal terjadi letusan) kepada Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bandung Barat. Hanya saja memang, dan tentu kami tak bisa memprediksi kapan letusan itu terjadi, dan akhirnya terjadi (erupsi) pada tanggal 26 ini," jelas Rudy.
Rudy menjelaskan, saat ini aktifitas Gunung Tangkuban Parahu mulai menrun. Namun dia tetap meminta dan mengimbau masyarakat untuk waspada karena letusan atau erupsi susulan tetap berpotensi terjadi.
"Tetap tenang, tapi masyarakat juga tetap waspada. Untuk saat ini memang sudah normal tapi harus kita lihat dan pantau seperti apa aktifitasnya dalam 2 sampai 3 kali 24 jam," jelas Rudy.
Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB. Abu vulkanik dari letusan Gunung Tangkuban Parahu cukup dirasakan, terutama oleh warga yang berada dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer.