DIDADAMEDIA, Cianjur - Harga cabai merah pada sejumlah pasar tradisional di Cianjur, melonjak dari harga Rp30.000 menjadi Rp90.000 per kilogram, yang ditengarai akibat minimnya stok di tingkat petani.
Rizal (45) pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur mengatakan, lonjakan harga cabai tersebut baru terjadi dalam satu pekan ini, meskipun kenaikan sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.
"Sejak satu bulan lalu, harga sudah merangkak naik, namun meroketnya harga cabai baru terjadi sepekan terakhir. Faktor utamanya karena minimnya pasokan cabai dari petani akibat musim kemarau," katanya, Kamis (25/7/2019).
Tidak hanya harga cabai merah, lanjut dia, harga cabai rawit pun mengalami kenaikan dari Rp15.000 menjadi sebesar Rp50.000 per kilogram."Melonjaknya harga cabai rawit hampir bersamaan dengan harga cabai merah," kata Rizal.
BACA JUGA :
Akibat kenaikan harga cabai tersebut, penjualan pedagang cabai di pasar mengalami penurunan setiap harinya. Ketika harga normal, kata dia, tingkat penjualan mencapai ratusan kilogram per hari, namun saat ini pedagang hanya bisa menjual 10-20 kilogram per hari.
"Bisa menjual 10 sampai 15 kilogram per hari sudah bagus, biasanya dalam satu hari paling jelek kami menjual 50 sampai 100 kilogram. Sudah biasa mengalami hal seperti ini, kerugian tidak terlalu besar karena stok yang ada tidak banyak," kata Rizal.
Sementara sejumlah pembeli saat ditemui di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur mengaku terpaksa mengurangi jumlah pembellian karena harga cabai meningkat signifikan.
Ismi (38) pemilik rumah makan di Kelurahan Sayang, Cianjur, mengatakan sejak harga cabai melonjak, ia mulai mengurang pembelian dari lima kilogram menjadi 2,5 kilogram per hari.
"Karena harga masakan yang kami jual tidak naik, terpaksa takaran bumbu dari cabai dikurangi karena harganya naik tinggi. Harapan kami harga kembali stabil seiring habisnya musim kemarau," katanya.