Robert Alberts Abaikan Rekor Buruk Persib dengan Bali United

robert-alberts-abaikan-rekor-buruk-persib-dengan-bali-united Persib dalam dalam tren menanjak setelah meraih dua kemenangan. (Dok PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Persib Bandung akan bertemu Bali United pada pekan ke-11 Liga 1 musim 2019. Di atas kertas, kualitas Serdadu Tridatu ibarat batu karang yang sulit dihancurkan.

Meski akan menghadapi lawan yang berpotensi menyulitkan, klub berjulukan Maung Bandung itu membidik kemenangan dalam laga yang akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (26/7/2019) itu.

Alasannya, Persib ingin mempertahankan performa positif setelah meraih dua kemenangan beruntun atas Kalteng Putra FC dan PSIS Semarang. Juga kemenangan atas Bali United membuat Persib berpeluang menembus posisi lima besar.

Namun menang atas Bali United bukan misi yang mudah. Faktanya, dalam dua tahun terakhir Persib tidak pernah menang saat jumpa Bali United. Dari empat pertandingan terakhir, baik di Bandung atau di Bali, hasil pertandingan keseringan berakhir imbang.

Tercatat tiga kali Persib bermain imbang dengan Bali United, dan satu laga lainnya berakhir dengan kekalahan. Kekalahan tersebut diraih saat kedua tim berjumpa di putaran pertama Liga 1 2017 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, 31 Maret 2017, Persib kalah 0-1.

Pelatih Persib, Robert Alberts, mengomentari hal tersebut. Menurutnya, rekor buruk Persib saat jumpa Bali United tidak bisa dijadikan patokan bagi timnya akan kembali meraih hasil negatif di laga nanti.

Robert mengatakan, musim ini Persib telah banyak menuntaskan rekor buruk di masa lalu. Dari mulai memenangkan laga pertama, hingga bisa mengalahkan PSIS di laga tandang.

"Musim lalu kami melawan Semarang (PSIS) kalah 3-0 dan kali ini bisa menang 1-0 jadi kami bisa mengubah itu," tegas Robert.

Pelatih berkebangsaan Belanda itu mengatakan, masa lalu adalah masa lalu. Dan Persib harus bisa menatap masa depan, untuk menorehkan hasil yang lebih baik. "Hasil musim lalu tidak penting, lebih penting melihat saat ini, kami kami hidup di saat ini," pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar