TNI Dilibatkan Tangani Radikalisme di Jabar

tni-dilibatkan-tangani-radikalisme-di-jabar Dokumentasi. (Humas Pemprov Jabar)

DIDADAMEDIA, Bandung - Pada Pemilu 2019, sinergitas TNI Polri terus diuji. Banyak pihak kerap mengadukan kedua institusi itu.

Meski begitu, sinergitas tetap kuat dalam pengamanan pemilu. Lalu bagaimana keadaan sinergitas TNI Polri setelah pilpres ini? Di wilayah Jabar, sinergitas TNI Polri masih terjalin.

"Lihat sendiri, kita masih terus bersama-sama dalam setiap kegiatan," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, saat ditemui dalam kegiatan peletakan batu pertama di Rumah Sakit Sartika Asih, Jalan Moh Toha, Kota Bandung, Senin (22/7/2019).

Rudi memastikan, sinergitas akan terus dijalinnya untuk menciptakan situasi di Jabar. Rudy mengungkapkan salah satu tantangan dari sinergitas TNI Polri di wilayah Jabar sendiri, untuk menangani paham radikalisme.

"Untuk menangkal paham radikal itu, nanti kita bersama dengan TNI akan mengatasi hal tersebut," tegasnya.

Seperti diketahui, Mabes Polri belum lama ini menyebut provinsi Jawa Barat (Jabar) paling banyak massa kelompok radikal dari jaringan Jemaah Islamiah (JI).

Bahkan Jabar disebut merupakan basis JI yang paling kuat. Mereka sosialisasikan pola pemikirannya melalui pengajian-pengajian.

Rudi mengatakan bersama dengan unsur pemerintahan dan TNI bakal lakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok radikal yang ada di Jabar.  Selain itu, juga akan dilakukan sosialisasi tentang bahayanya paham radikalisme.

"Saya dengan pak Wagub sudah sependapat sepaham dan akan melaksanakan kegiatan untuk mengurangi paham radikal ini. Kita coba konsep apa langkah-langkah kita terutama sekolah dan masjid-masjid," ucapnya.

"Kita akan bagi tugas dengan saya bersama Pangdam III Siliwangi sudah sepakat juga mulai dari ulama, mesjid-mesjid, tempat-tempat yang kita petakan radikal kita akan sambangi, kita sama-sama diskusi bagaimana Jabar lebih baik kedepan," katanya menambahkan.

Editor: redaktur

Komentar