Komisi Yudisial Bakal Gandeng Dewan Pers

komisi-yudisial-bakal-gandeng-dewan-pers Workshop Sinergisitas KY dengan Media Massa, Hotel Aston Braga, Bandung, Kamis (18/7/2019).. (Bagja Yudistira/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Isu peradilan menjadi topik menarik bagi media massa. Namun, hal itu perlu diimbangi dengan pemahaman pentingnya penegakan etika hakim yang dilaksanakan Komisi Yudisial (KY) serta mendorong perbaikan pemahaman masyarakat melalui media mengenai etika dan hukum.

Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Farid Wajdi, mengatakan KY sebagai lembaga mandiri yang lahir dari tuntutan reformasi mempunyai peran strategis di dalam kekuasaan kehakiman dengan menjalankan checks and balances.

"Hal itu tidak bisa dilepaskan dari peranan pers yang melaksanakan fungsinya sebagai media informasi dan juga kontrol sosial. Namun, wewenang dan tugas KY tidak bisa disamakan dengan penegak hukum lainnya yang kinerjanya dapat terpublikasi dengan terbuka," katanya di hadapan wartawan saat menggelar workshop Sinergisitas KY dengan Media Massa, Hotel Aston Braga, Bandung, Kamis (18/7/2019).

Sebagai lembaga penegak etika, KY seringkali harus menjaga kerahasiaan setiap proses penanganan yang dilakukan mengingat hakim sebagai objek pengawasan merupakan profesi
mulia.

“Oleh karena itu, KY berinisiatif menggandeng Dewan Pers agar rekan media dapat memperoleh bahan pemberitaan dan mempublikasikannya sesuai etika jurnalistik. Relasi inilah yang dibutuhkan agar terwujudnya peradilan bersih dan bermartabat," ucap dia.

KY juga menyadari bahwa isu berkaitan dengan pengawasan hakim masih belum dipahami secara utuh oleh media. Karenanya KY telah menerbitkan buku yang berjudul Panduan Peliputan

Pengawasan Hakim yang telah dirilis akhir tahun 2017. Tujuannya buku ini sebagai panduan bagi jurnalis saat meliput di KY.

"Meliput di KY berbeda di lembaga penegak hukum lainnya karena undang-undang mengamanatkan proses tersebut dilakukan secara tertutup dan rahasia," urai Farid.

Sekretaris Jenderal KY Tubagus Rismunandar Ruhijat mengungkap hal senada. Menurutnya, tanpa bantuan media massa maka kinerja KY tidak diketahui publik.

"Kita berharap relasi ini dapat terus terjalin sehingga peran pers dalam mewujudkan peradilan bersih semakin terasa," katanya di waktu yang sama.


Editor: redaktur

Komentar