DIDADAMEDIA, Medan - Rombongan anggota Komisi VIII DPR RI yang melihat dari dekat persiapan di Asrama Haji Medan mengaku kesal karena minimnya layanan dan kesiapan serta amburadulnya proses pemberangkatan jamaah calon haji di Embarkasi Medan, Sumatera Utara.

Dari peninjauan langsung pada Kamis (11/7/2019), rombongan yang terdiri atas sembilan anggota DPR tersebut melihat langsung proses pelayanan calon jamaah haji yang ruwet. Bahkan jalur masuk bus menjadi persoalan karena dianggap membuat lelah jamaah.

Rombongan anggota Komisi VIII DPR RI tampak kesal saat meninjau persiapan haji di Embarkasi Medan.

Ketua Tim DPR RI Marwan Dasopang mengatakan kesiapan maksimal diharapkan bagi seluruh pihak maupun petugas, bahkan harus melayani jamaah haji ini dengan sepenuhnya hingga usainya ibadah yang akan dilalui seluruh kloter nantinya.

"Proses pemeriksaan kesehatan serta penentuan gagal tidaknya sang jamaah berangkat juga menjadi kendala," katanya saat meninjau langsung di Asrama Haji Medan.

Selain itu, dia menambahkan, kondisi wilayah Sumut yang memiliki kabupaten/kota yang jarak tempuhnya jauh membuat kondisi calon jamaah nantinya akan kelelahan, sehingga tim kesehatan harus bekerja ekstra untuk mengembalikan kondisi kesehatan jamaah sebelum terbang ke Tanah Suci.

"Kesiapan lain yang juga minim adalah sejumlah tas calon jamaah haji untuk kelompok terbang sepekan ke depan belum rampung, kondisi ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi pemberangkatan nantinya," katanya.

Anggota Komisi VIII DPR RI Lukman Hakim Hasibuan mengatakan akan merekomendasikan agar Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumut dicopot karena dianggap tidak tanggap dalam memberikan layanan yang maksimal.

Sembilan anggota Komisi VIII DPR RI yang melalukan peninjauan tersebut yakni Marwan Dasopang, Lukman Hakim Hasibuan, Iskan Qolba Lubis, Hamka Haq, Budiman Sudjatmiko, Rahayu Saraswati Djojohadikusomo, Nurul Khotimah, Anda dan Surahman Hidayat.

Hari ini merupakan kloter pertama yang masuk ke Embarkasi Medan dengan total 399 calon jamaah haji yang nantinya akan diberikan pembekalan dan menjalani proses karantina sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci pada12 Juli 2019.