DIDADAMEDIA, Bandung - Pemkot Bandung dan Satlantas Polrestabes Bandung, mulai memberlakukan rekayasa jalur di Jalan Sukajadi-Setiabudi dan jalur Cipaganti.
Banyak warga dan juga pengguna jalan yang mengeluhkam rekayasa ini. Seperti disampaikan Taufik Budi (33) warga Kota Bandung.
Budi yang kesehariannya bekerja sebagai ojek online, mengeluhkan imbas dari rekayasa jalan yang dilakukan.
"Ini kemana-kemana jadi muter-muter. Jauh lagi dan sama juga macet," kata Budi saat ditemui di Jalan Cipaganti, Bandung, Kamis (11/7/2019).
Warga lainnya, Dayat Wildansyah (44) mengatakan, imbas dari rekayasa jalan ini menyebabkan kemacetan di beberapa titik.
"Saya dari Gunung Batu sampai Simpang lampu merah (Sukajadi) ini, hampir satu jam, sekitar 50 menitan lah. Biasanya cuma paling juga setengah jam itupun kalau hari libur," kata Dayat yang kesehariannya bekerja sebagai jasa pengantar barang.
Rekayasa berlangsung sejak pagi tadi. Pantauan di lapangan, arus kendaraan yang mengarah ke Jalan Setiabudi, diberlakukan satu arah dimulai dari Jalan Sukajadi.
Rekayasa jalur juga di berlakukan di kawasan Jalan Cipaganti. Dimana arus kendaraan diberlakukan satu arus hingga ke flyover Pasupati.
Beberapa ruas jalan di tutup. Pengguna jalan nampak kebingungan dengan adanya rekayasa jalan ini. Beberapa diantaranya nampak saling menanyakan ke warga.
Pasalnya, hanya sedikit petugas dari Dishub Kota Bandung dan Satlantas Polrestabes Bandung, yang berjaga di tiap simpangan penutupan.
Bahkan beberapa diantaranya terdapat plang penutupan, namun tak dijaga petugas. Seperti penutupan kendaraan yang akan berbelok ke Jalan Jurang.
Tak ada petugas yang menjaga. Terlihat petugas yang berjaga di belokan mengarah ke Jalan Cipaganti. Akibat dari diberlakukan rekayasa arus lalu lintas ini, kemacaten terjadi di beberapa titik.
Di antaranya jalur dari Gunung Batu hingga dengan simpang Sukajadi terjadi kemacetan panjang. Kemudian di simpang Cipanganti bawah pun laju kendaraan tersendat hingga dengan simpang Sukajadi.
Editor: redaktur