Cerita Pemilik Roti Cane Gempol Membangun Usaha Beromzet Jutaan

cerita-edi-membangun-roti-cane-gempol-hingga-beromzet-jutaan-per-hari Edi Targo, pemilik usaha Roti Cane Gempol. (Trie Widiyantie/PindaiNews)

DIDADAMEDIA, Bandung - Berbekal resep turun menurun dari mertua, Edi Targo sukses menghadirkan kedai Roti Cane Gempol di Jalan Gempol, kota Bandung. Bahkan, bisnis kulinernya itu sudah dikenal sampai luar Bandung.

Kepada DIDADAMEDIA, pria berusia 35 tahun itu menceritakan bagaimana bisnisnya itu bisa berkembang dan diburu para penikmat kuliner.

Berawal pada November 2017, Edi membuka kedai dengan brand Martabak Har Roxy di Jalan Gempol. "Hanya saja sebulan buka tidak ada pembeli. Akhirnya saya memutar otak bagaimana caranya bisnis saya bisa diterima," kisahnya.



Edi pun berpikir untuk mengubah brand menjadi Roti Cane Gempol dan di bulan kedua pembeli mulai berdatangan. Menurutnya saat menggunakan brand Maratabak Har Roxy, orang tidak terlalu tertarik dan sudah biasa dengan menu santapan itu. Padahal sejak awal, Edi menyajikan roti cane di kedainya.

"Saya buka bisnis roti cane itu dapat resep dari mertua, dan mertua saya sudah sejak tahun 1970an membuka bisnis martabak dan roti cane di Jakarta yang akhirnya dengan modal awal Rp17 juta, saya buka bisnis kuliner serupa di Bandung," paparnya.

Sejak diubah brand menjadi Roti Cane Gempol, di bulan kedua sampai kelima bisnisnya cukup berkembang pesat. Sehari Edi bisa mengantongi omzet hingga 3-4 juta. Kerap kebanjiran pengunjung, dia pun pindah tempat ke yang lebih besar dengan modal awal Rp500 juta.



"Bagi saya berbisnis itu harus memiliki kesabaran yang luar biasa, terutama mental. Sementara kedai tempat saya hadir adalah lokasi yang dipadati pebisnis kuliner. Tapi itu justru menjadi tantangan bagi saya yang akhirnya bisa menjadi seperti sekarang," jelasnya.

Cita rasa roti yang ditawarkan memang berbeda dari roti cane kebanyakan. Dimana Edi membuat adonan roti sendiri berikut dengan sajian karinya, itulah yang membuat kulinernya laku dan berhasil menarik peminat.

"Dalam sehari sekitar 60 porsi roti cane saya keluar, dan sejauh ini alhamdulillah responsnya bagus," katanya.



Jatuh bangun Edi dalam berbisnis menjadi modal dirinya bisa terus berkembang. "Tantangan selanjutnya yaitu mempertahankan kualitas rasa," ungkapnya.

"Dimana saya sendirilah yang mengolah menu karena belum ada yang pas membuat kari cane seperti yang saya buat. Selain itu juga, saya ingin terus mengembangkan inovasi cane yang saya buat," terangnya.

Editor: redaktur

Komentar