DIDADAMEDIA, Bandung - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, menjelaskan pentingnya mencintai keluarga dan melakukan perencanaan dalam membangun keluarga, salah satunya dengan menggelorakan konsep pendekatan keluarga.
"Ada empat konsep pendekatan keluarga yang bisa mulai dilakukan di rumah, yaitu Keluarga Berkumpul, Keluarga Berinteraksi, Keluarga Berdaya, Keluarga Peduli dan Berbagi," ucapnya dalam Jabar Punya Informasi (Japri) ke-31 di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (4/7/2019).
"Keempat hal tersebut tentu mampu memberikan semangat pada kita untuk kembali pada keluarga, memberikan kualitas dan kuantitas pada keluarga kita," lanjutnya.
Atalia menambahkan, sebagai mitra Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat, pihaknya akan terus mendukung program pemerintah, khususnya terkait dengan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Sebab, bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera apabila keluarga memiliki ketahanan.
"Program-program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Jawa Barat banyak sekali, contohnya adalah program 18-21. Program ini untuk membiasakan keluarga bebas gadget dan tanpa televisi," katanya.
"Jadi di antara pukul 18:00 (WIB) hingga 21:00 (WIB), kita bisa memberikan kualitas terbaik untuk keluarga dengan mengobrol, makan bersama, mengaji Bersama, dan hal positif lainnya yang dapat dilakukan bersama keluarga," lanjutnya.
BACA JUGA :
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Inge Wahyuni, mengatakan bahwa dalam menjalankan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga, tindakan perventif untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan di keluarga harus menjadi atensi.
"Kalau kami lebih ingin menempatkan keluarga itu di dalam porsi preventif, jadi nantinya dengan porsi preventif ini kalau ada masalah bisa lebih cepat diselesaikan dengan keluarga yang ikut terlibat," katanya.
Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, untuk mendukung Jabar Juara Lahir Batin, pihaknya akan terus berupaya menyetarakan pelayanan kesehatan dengan pemenuhan kepemilikan BPJS (Jaminan Kesehatan) melalui program Universal Health Coverage (UHC) dengan target 95 persen di Jawa Barat.
"Mudah-mudahan di akhir tahun 2019 ini Jawa Barat sudah UHC, di mana 95 persen masyarakat sudah memiliki kartu BPJS. Kalau sampai saat ini baru sekitar 83 persen," katanya.