Marak Hepatitis A, Dinkes Jabar Lakukan Pemantauan

marak-hepatitis-a-dinkes-jabar-lakukan-pemantauan . (Ilustrasi/net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Kasus penyakit Hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur masih menjadi fokus pemerintah saat ini. Ribuan warga positif mengidap Hepatitis A.

Ini menjadi kejadian luar biasa yang sudah dikeluarkan Pemerintah Daerah Jatim. Berbeda dengan Jawa Barat, hasil pemantauan di seluruh wilayah tidak ada terjadi peningkatan kasus penyakit Hepatitis A.

"Alhamdulillah di Jabar tidak ada peningkatan kasus yah," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Provinsi Jabar, Widyawati, saat dikonfirmasi, Kamis (4/7/2019).

Meski tidak ada peningkatan kasus, Dinkes Jabar mengoptimalkan penyuluhan terkait penyakit itu. Widya menuturkan, Hepatitis dilatar belakangi dengan faktor prilaku hidup yang sehat.

"Kalau kita itu keterkaitan prilaku hidup sehat yah kita harus optimalkan itu," katanya.

Selain penyuluhan, dilakukan juga pemantauan secara berkala di wilayah-wilayah di Jabar. Hal itu untuk antisipasi penyebaran penyakit Hepatitis di masyarakat.

"Kita tetap lakukan pemantauan di daerah melalui teman-teman di puskesmas," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Hepatitis A adalah penyakit berupa peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Hepatitis A ini dapat membuat penderitanya mengalami kesakitan ringan hingga berat jika tidak ditanggulangi dengan baik.

Dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terdapat setidaknya tiga fase yang wajib masyarakat ketahui ciri-ciri Hepatitis.

Pertama disebut Fase Pre Ikterik, dimana fase ini seorang penderita akan merasa tidak enak badan, anoreksia, nyeri kepala, demam menggigil, diare, mual muntah, sakit perut, nyeri badan, urin berwarna pekat menyerupai teh, dan feses berwarna gelap.

Kedua fase Ikterik dimana seseorang akan merasakan demam, timbul warna kuning pada tubuh, sklera dan kulit tampak kuning seperti kuning jeruk, warna urin pekat selama beberapa hari. Ikterus terjadi hingga 2 minggu dan berkurang setelah 4-6 minggu.

Ketiga fase Kovalensens, pada fase ini cirinya adalah kurangnya inflamasi, terjadinya regenerasi sel, nafsu makan membaik, hilangnya ikterus, urin dan feses kembali normal.

Editor: redaktur

Komentar