DIDADAMEDIA, Bandung - Banyak laporan dugaan kecurangan, terutama soal masalah domisili sistem zonasi PPDB 2019. Kondisi ini cukup disadari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat dan menjadikan persoalan ini sebagai bahan evaluasi ke depan.
Kepala Disdik Jabar, Dewi Sartika menuturkan, salah satu yang menjadi perbincangan masyarakat adalah verifikasi Kartu Keluarga (KK) yang belum terintegrasi secara online. Maka dari itu ke depannya dia berharap ada koneksi data antara Disdik dan Disdukcapil.
"Alhamdulillah ini salah satu upaya untuk perbaikan atau berikan alternatif solusi terkait bagaimana klarifikasi KK itu bisa diverifikasi langsung dengan Disdukcapil. Memang sekarang belum online antara Disdik dan Disduk," ujar Dewi seusai menyampaikan hasil investigasi PPDB 2019 di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Jabar, Bandung, Jumat (28/6/2019).
Dari penelusuran pihaknya saat menanyakan langsung ke orang tua siswa, didapati bahwa motif orang tua mendekatkan alamat tinggal dengan sekolah tujuan karena atas dasar keinginan sendiri. Secara tidak langsung artinya kesan sekolah favorit masih tertanam di mindset masyarakat.
"Ya orang tua pengen anaknya sekolah ke sana, animonya tinggi," imbuhnya.
Terkait pengumuman hasil seleksi PPDB yang disampaikan besok hari melalui website resmi, Dewi mengimbau orang tua siswa jika sudah menerima hasil maka bisa mendatangi langsung ke sekolah pilihan pertama.
Dewi mengungkapkan, apapun hasilnya baik diterima atau tidak, orang tua tetap harus mengambil surat keterangan di sekolah pilihan pertama. "Surat keterangan diterima atau tidak, itu harus ke sekolah di pilihan pertama walau keterimanya di pilihan kedua," pungkas Dewi.