DIDADAMEDIA, Bandung - Pemprov Jawa Barat masih harus menjalani proses panjang untuk menerima kucuran dana sebesar Rp1,4 triliun dari Bank Dunia untuk program Citarum Harum.
Salah satu proses yang harus dilakukan Pemprov Jabar adalah menyerahkan rincian penggunaan dana tersebut kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Setelah itu, Bappenas akan mempresentasikan ke Bank Dunia yang jadwalnya direncanakan pada 12 Juli 2019.
"Ada delapan daerah di Jabar akan menerima kucuran dana itu, dan mereka harus memberikan data lengkap penggunaan dana ke Pemprov, lalu diserahkan ke Bappenas. Setiap daerah setelah dikalkulasi minimal bisa dapat Rp50 miliar. Tapi ada juga daerah yang bisa dapat Rp100 hingga Rp200 miliar lebih," ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Sate, Senin (24/6/2019).
BACA JUGA :
Kendati demikian dana tidak akan langsung turun, sebab pencairan akan dilakukan pada 2020, itu pun tidak diserahkan semuanya tapi bertahap selama lima tahun. Setiap tahun kemungkinan hanya ada dana kurang dari Rp300 miilar.
Emil sapaan akrabnya menuturkan, apabila dana yang telah dikucurkan pada tahap pertama tidak dipergunakan sesuai target maka pencarian fase kedua bisa jadi tidak diberikan. Artinya semua daerah harus bisa memaksimalkan dana dengan proposal perbaikan Citarum yang diajukan ke Bappenas.
"Dana ini pun tidak selurunya digunakan untuk operasional dalam penanganan sampah, tapi 15 persen dari anggaran ini bakal dipakai dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat hingga perbaikan sumber daya manusia sekitar daerah agar tidak membiarkan sampah masuk ke sungai-sungai," imbuhnya.
Bentuk sosialisasi yang dimaksud misalnya seperti edukasi dan seminar, seperti pelarangan penggunaan plastik atau styrofoam. Dia berharap dengan adanya berbagai pelatihan dan sosialisasi maka warga tidak lagi membuang sampah sembarangan dan mampu mengurangi sampah yang terbuang ke tempat pembuangan sampah (TPS) maupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Meski harus melewati jalan panjang, Emil mengungkapkan kemungkinan mendapat dana pinjaman ini masih besar. Pasalnya Bank Dunia jarang membatalkan rencana pinjaman yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. "Terlebih Indonesia pun saat ini menjadi salah satu pemegang saham. Jadi nanti tinggal detailnya saja sih," tambahnya.
Menurut Emil, sapaan akrabnya, pencairan anggaran sebesar Rp1,4 triliun masih diupayakan oleh Presentasi ke Bank Dunia rencananya dilakukan pada 12 Juli setelah
Adapun kedelapan daerah yang bakal menerima kucuran dana tersebut adalah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang.
"Daerah-daerah ini akan mendapatkan bantuan dana dengan anggaran berbeda. Anggaran paling besar kemungkinan diberikan ke daerah metro khususnya yang ada di Bandung Raya sekitar 80 persen sedangkan sisanya ke daerah lain sebesar 20 persen," pungkas Emil.