DIDADAMEDIA, Bandung - Suhu udara di Bandung Raya yang meliputi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung, terasa lebih dingin dari biasanya.
BMKG Klas 1 Bandung menyatakan, suhu dingin yang terasa di wilayah Bandung Raya, merupakan hal biasa. Itu merupakan penanda datangnya periode musim kemarau.
"Suhu yang dingin dalam beberapa hari terakhir di Bandung Raya maupun secara umum di Jawa Barat merupakan fenomena yang biasa atau wajar yang menandakan datangnya periode musim kemarau," kata Kepala Statiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya, saat di temui di Bandung, Jumat (21/6/2019).
Tony menuturkan, di Jawa Barat, periode musim kemarau datang pada Juni dengan terlebih dahulu masuk di wilayah sekitar pantura, kemudian bergerak ke arah selatan.
Saat musim kemarau angin bertiup melewati Jawa Barat, itu angin pasat tenggara atau angin timuran dari arah Benua Australia dan pada Juli, Agustus, September di Australia sedang mengalami puncak musim dingin, sehingga suhunya relatif lebih dingin dibandingkam musim penghujan.
Kondisi saat ini dipengaruhi juga dengan masih adanya kelembapan pada ketinggian permukaan hingga 1,5 km di atas permukaan laut relatif lembap sehingga pada sore hari masih terlihat adanya pembentukan awan.
"Akan tetapi pada ketinggian 3 km di atas permukaan laut yang relatif kering sehingga potensi awan yang terbentuk untuk terjadi hujan relatif kecil dan dampaknya kondisi kelembapan pada malam hingga pagi hari menambah kondisi suhu udara menjadi dingin," jelasnya.
Dari pantauan alat pengukur suhu udara tercatat selama Juni 2019 ini, suhu udara terendah tercatat sebesar 17 derajat celcius pada 21 Juni 2019, hari ini.
"Puncak musim kemarau terjadi pada Bulan Agustus-September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering," tuntasnya.