DIDADAMEDIA, Bandung -- Kehadiran angkutan massal seperti kereta, menjadi sebuah hal penting dalam pemenuhan kebutuhan transportasi mengingat kianpadatnya jalur lalu lintas. Karenanya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) merilis sejumlah rute baru.
Di wilayah kerja PT KAI (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, pada 26 Desember 2018, korporasi BUMN itu menghadirkan Kereta Galunggung (Kiaracondong-Tasikmalaya pp) dan Pangandaran (Kiaracondong-Banjar pp). Sejak pertama kali hadir, PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung memberlakukan tarif tiket promo senilai Rp 1.000.
"Tujuannya, selain memperkenalkan kedua kereta itu, juga meningkatkan minat masyarakat di wilayah Tasikmalaya, Banjar, dan sekitarnya untuk menggunakan transportasi kereta. Hasilnya, respon masyarakat begitu positif, terutama, saat momen Idul Fitri 2019," tandas Direktur Utama PT KAI (Persero), Edi Sukmoro, dalam keterangan resminya, Kamis (20/6/2019).
Edi meneruskan, pihaknya memberlakukan tarif promo Kereta Galunggung dan Pangandaran senilai Rp 1.000 per orang hingga 30 Juni 2018. Mulai Juli 2019, jelasnya, pihaknya menghentikan tarif promo dan memberlakukan tarif resmi.
Lalu, berapa tarif tiket resmi kedua kereta itu? Edi menjelaskan, mulai 1 Juli 2019, tarif tiket Galunggung senilai Rp 35 ribu per orang. Sedangkan Pangandaran rute Gambir (Jakarta)-Banjar pp, kelas eksekutif yang semula Rp 150 ribu, menjadi Rp 250 ribu per orang, dan kelas premium, yang awalnya Rp 110 ribu menjadi Rp 160 ribu per orang. |Sementara tarif Pangandaran rute Kiaracondong (Bandung)-Banjar pp, mulai 1 Juli 2019, tarifnya menjadi Rp 100 ribu per orang," ungkapnya.
Noxy Citrea, Kepala Humas PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung, mengimbuhkan, sejak pertama kali hadir hingga 13 Juni 2019, rata-rata okupansi Kereta Galunggung, yang berkapasitas 636 tempat duduk, mencapai 58 persen per bulan. "Sementara Pangandaran, yang berdaya angkut 520 orang penumpang, mencapai 131 persen per bulan.
Editor: redaktur