Kisah Kamal Ocon 'SUCI' Saat tak Bisa Membuat Penonton Tertawa

kisah-kamal-ocon-suci-saat-tak-bisa-membuat-penonton-tertawa Kamal Ocon. (Trie Widiyantie/PindaiNews)

DIDADAMEDIA, Bandung - Beberapa tahun ini stand up comedy telah memikat hati para remaja Indonesia, hingga akhirnya Kompas TV menggelar program khusus dengan nama Stand Up Comedy Indonesia (SUCI).

Ajang tersebut dimulai pada 2011 dan berhasil melahirkan para komedian atau komika, salah satunya asal Bandung yakni Kamaludin atau yang dikenal dengan nama Kamal Ocon. Pria kelahiran Bandung, 10 Januari 1988 ini mengaku terjebak berada di dunia komedi.

"Awalnya saya juga tidak pernah berpikir untuk menjadi komedian apalagi ikut stand up komedi. Hanya saja, saat itu sekitar tahun 2014 saya diajak teman ikut komunitas Stand Up Komedi Indo Bandung, disitulah mulai suka dan ikut lomba SUCI," paparnya saat ditemui di Paskal, Selasa (18/6/2019).

Lebih jauh dia menuturkan, keahliannya membawa stand up komedi adalah hasil otodidak. Menurutnya, apa yang ia bawakan saat di depan stage adalah spontan dan tidak pernah ada materi khusus. "Ketika akan tampil, pasti mempersiapkan materi apa sekiranya yang akan dibawakan. Tapi tidak ada kekhususan, banyak juga yang spontan, yang pasti material yang saya bawakan yang saya kuasai," ungkapnya.

Jebolan SUCI 6 yang masuk tujuh besar ini mengatakan karena dirinya sempat mengenyam ilmu di Sastra Indonesia UPI, maka ia lebih banyak mengupas tentang bahasa. "Banyaknya karakter materi yang saya bawakan ada di ranah bahasa, baik itu bahasa Indonesia atau juga Bahasa Sunda," terang Kamal.

Ketika disinggung suka duka menjadi komedian, ia tidak menampik jika terkadang mengalami hal yang tidak mengenakan yaitu tidak lucu ketika tampil depan umum. "Saat tampil pernah juga mengalami error, dimana saat perform penonton tidak tertawa dengan hiburan yang saya berikan. Drop sih, tapi sejauh ini bisa diatasi, dan kepuasan menjadi komedian saat penonton terhibur dan tertawa," akunya.

Ia juga mengatakan, ada beban tersendiri ketika menjadi seorang komedian di Indonesia. "Kalau menurut saya, di Indonesia sendiri dalam ranah stand up komedi bisa dibilang dibatasi. Karena jika salah menyampaikan bisa berakibat fatal, padahal kita tidak ada tujuan untuk menjatuhkan apapun. Jadi di kita itu lebih melihat siapa yang menyampaikan bukan materi yang disampaikan," katanya.

Kendati demikian, ia mengaku menggeluti stand up komedi menjadi  ketagihan yang tidak bisa ia tinggalkan begitu saja. "Bermain di ranah stand up komedia buat saya kalau untuk profesi yang menjanjikan dari sisi materi sih belum. Tapi lebih kepada kepuasan, karena itu saya memiliki kesibukan lain yang dijadikan sebagai profesi utama yang menghasilkan," tandasnya seraya menutup perbincangan.

Editor: redaktur

Komentar