DIDADAMEDIA, Bandung - Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan responsif terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat diminta interaktif di media sosial untuk menjawab pertanyaan serta keluhan masyarakat.
Pengamat Pendidikan Dan Satriana menuturkan, meski PPDB sistem zonasi sudah diberlakukan sejak tiga tahun lalu di Jabar namun Pemprov Jabar belum maksimal menghadirkan inovasi dan program yang sejalan dengan visi Smart Province. Banyak orang tua siswa kelimpungan mendapatkan akses informasi yang bisa cepat menjawab pertanyaan seputar PPDB.
"Saya juga sampai hari ini mendorong Dinas Pendidikan sebagaimana terjadi di berbagai provinsi lain memanfaatkan media sosial yang interaktif.
BACA JUGA :
Karena ketika ke lapangan ada kondisi yang mungkin tidak mereka pahami, mereka juga tidak selalu punya tempat untuk bertanya. Ini kelihatannya yang belum dimanfaatkan optimal oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat," ujar Dan saat dihubungi, Selasa (18/6/2019).
Satu di antara contoh kurangnya akses informasi menurutnya adalah orang tua siswa salah menangkap informasi tata cara pendaftaran yang berbuntut membeludaknya antrean pada hari pertama PPDB Senin, 17 Juni 2019 kemarin. Dia menilai sosialisasi oleh Disdik Jabar belum tersampaikan kepada masyaratak dan sekolah secara maksimal serta merata.
"Jadi seharusnya Disdik lebih aktif interaktif di medsos untuk keluhan dan aduan, serta medsos juga bisa diketahui saat ini juga, berbeda dengan email atau surat itu responnya lama tapi dengan medsos ada interaktif yang bisa dikonfrimasi secara langsung," imbuhnya.
Berdasarkan pengamatannya dia juga menilai media sosial Disdik Jabar masih jauh kalah responsif dibandinkan dengan media sosial Disdik provinsi lainnya. Padahal secara kemampuan SDM Disdik Jabar dinyatakan sudah mumpuni.
"Ini belum terkoordinasi, meskipun secara kelembagaan dan orang-orang tapi buktinya sampai hari kedua komunikasi dan informasi ini belum berjalan baik," pungkasnya.