Banyak Orang Tua Siswa di SMAN 9 Keliru Baca Informasi PPDB

banyak-orang-tua-siswa-di-sman-9-keliru-baca-informasi-ppdb Suasana hari pertama pendaftaran PPDB 2019 tingkat Jawa Barat di SMAN 9 Kota Bandung, hingga Senin (. (Rizky Perdana/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 9 Kota Bandung menilai banyak orang tua siswa keliru membaca informasi tata cara pendaftaran PPDB.

Mayoritas orang tua menganggap jika datang di hari pertama maka diprioritaskan untuk diterima di sekolah tujuan.

Hal ini serupa seperti yang terjadi di SMAN 2 Kota Bandung yakni membeludaknya antrean pada hari pertama karena orang tua terkecoh informasi yang tertera di Petunjuk Teknis (Juknis) PPDB 2019 yaitu mengira daftar lebih awal maka diterima lebih dahulu. Padahal informasi tersebut sangat tidak benar.

“Saya pikir ini karena orang tua mendapat informasi yang keliru, sosialisasi aturan PPDB itu salah bahwa sebenarnya katakan lah ketika hari pendataran akan menjadi penentu, sebenarnya itu adalah alternatif terakhir kalau skor, jarak dan nilainya sama, baru pertimbangan berikutnya adalah kapan dia datangnya,” ujar Kepala Sekolah SMAN 9 Bandung, Agus Setia Mulyadi, Senin (17/6/2019) malam.

Agus menegaskan, kemungkinan nilai jarak dan skor yang sama antar calon siswa sangat kecil peluang itu terjadi. Sebab setiap calon peserta didik pasti memiliki jarak alamat tinggal yang berbeda-beda, bahkan perbedaan 1 meter saja bisa berpengaruh dalam sistem zonasi PPDB 2019.

“Itu sangat kecil kemungkinannya, peluang seperti itu 0,01 persen karena jarak rumah beda-beda, jarak 1 meter juga bisa  berengaruh,” imbuhnya.

Oleh karena itu Agus mengimbau orang tua siswa tidak perlu memaksakan diri mendaftarkan anaknya pada hari pertama, sebab masih ada pilihan hari lainnya hingga pendaftaran PPDB ditutup yaitu Sabtu, 22 Juni 2019.

Terkait pelayanan PPDB di SMAN 9 Bandung, Agus menuturkan panitia sudah bersiaga sejak pukul 07.00 WIB dan pelayanan dibuka pukul 08.00 WIB. Hal ini agar ketika waktu pendaftaran dibuka masyarakat bisa langsung dilayani tanpa ada jeda persiapan.

“Jam 7 pagi panitia siap-siap karena ingin masyarakat nyaman begitu datang sudah ada pelayanan,” ucapnya.

Soal kendala, meski tidak terlalu berpengaruh namun panitia kerap menemukan masalah lambatnya proses input data ke server PPDB sehingga cukup menghambat pelayanan. Jika dihitung maka setiap satu calon peserta didik membutuhkan waktu sekitar 12 menit untuk menyelesaikan seluruh alur pendaftaran.

“Saya kira ngga ada masalah, hanya kadang terjadi istilahnya lambat servernya, bermasalah sehingga menghambat kelancaran di sini, jadi dari unit komputer dan operator kami tidak ada masalah, cuman server dari sana yang membuat agak sedikit terhambat,” pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar