DIDADAMEDIA, Bandung - Nama Mariyam S. Mery bukanlah sosok baru di blantika musik Indonesia. Bahkan, dia sudah sukses merilis karya lewat lagu seperti 'Gambaran Cinta' (dangdut Mandarin), 'Kabagjaan' feat Arry Batara (dangdut India), 'Kasono', 'Kanggo Salira' feat Iwan S, dan masih banyak lagi lagu hits dari penyanyi asli Bandung ini.
Yang pasti, apa yang ditekuni wanita kelahiran 25 Juli 1966 itu membuahkan karya hingga lima album. Bahkan album yang terdiri dari genre pop, dandgut dan pop sunda itu direspons dengan baik di pasar musik tanah air.
Kendati demikian, Mery tak pernah berhenti belajar untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas vokalnya meski di usia yang sudah tidak muda lagi. Namun semangatnya, boleh diadu dengan penyanyi-penyanyi pendatang anyar.
BACA JUGA :
"Sebetulnya menyanyi itu hanya sebatas hobi aja, akhirnya sekitar tahun 1984-an saya diajak untuk mengisi acara di kafe-kafe dan juga berbagai komunitas musik," ungkapnya saat ditemui di tempat kerjanya, Jalan Buah Batu, kota Bandung.
Proses untuk eksis di jalur musik ternyata ia ikuti hingga belajar vokal di Studio Asterix milik sang kakak, Lely Susilowati. Seiring berjalannya waktu, kualitas vokal dari istri Iwan Sutiyana ini pun benar-benar di luar dugaan. Dia berhasil mengasah vokalnya dan memiliki karakter suara yang jarang dipunyai oleh penyanyi dangdut. Karena itu, Mery sengaja mengambil genre dangdut india yang ia tuangkan dalam album dangdutnya bertajuk 'Gambaran Cinta' karena lengkingan vokalnya yang berbeda.
Tidak berhenti sampai disitu, ibu dari Nursyifa N, Hanifah Rachmawati, dan M. Ginanjar Fikri R tersebut tidak pernah absen untuk ikut dalam lomba-lomba nyanyi ternama baik di Kota Bandung maupun luar Kota. Dari situlah ia makin percaya diri untuk tampil di depan umum dan mengeksplor musik yang dibawakannya. "Alhamdulillah dari pengalaman yang cukup panjang itu, saya pun dipercaya untuk mengisi acara Hariring Kuring di TVRI tanpa audisi. Dari sanalah saya mulai digiring untuk memiliki karya lewat album fisik," tuturnya.
Hingga akhirnya, tanpa direncanakan, Mery pun bertemu dengan pencipta lagu dan diberi dukungan luar biasa untuk bisa lahirkan karya di industri musik tanah air. Karir musiknya pun dimulai sejak saat itu, awalnya ia mengaku disodosri lagu 'Keudah Kumaha'.
Hanya saja karena diakui Mery ingin sekaligus membuat album akhirnya ia pun berhasil lahirkan album pop sunda perdananya bertajuk 'Endahnya Cinta' dengan single 'Pamuntangan' yang sukses diputar di TVRI dengan respon yang luar biasa. Ternyata, jalan untuk membuat karya makin dibuka lebar, selanjutnya Mery tak tanggung-tanggung ia membuat 2 album sekaligus yang tilis pada pertengahan tahun 2015 lalu.
Saat disinggung, kenapa begitu serius menggeluti dunia musik padahal hanya sebatas hobi. Ternyata bagi Mery, menyanyi dan profesinya sebagai dokter itu sama-sama sudah menjadi bagian dari jiwanya.
"Memang hanya hobi, tapi tanpa menyanyi kurang lengkap saja. Terlebih sebagai dokter yang terkadang mengalami kejenuhan, menyanyi seolah menjadi pelepas letih yang bisa dilakoni ditengah kesibukan. Dan saya juga memang tidak mau asal nyanyi saja, malah banyak yang bilang kalau saya ini penyanyi berkarakter. Alhamdulillah pastinya, apa yang saya pelajari membuah hasil. Yang jelas antara menyanyi dan dokter tidak bisa dipisahkan, dua-duanya sudah menjadi belahan jiwa saya," tuturnya.