Kemendag Jelaskan Penyebab Harga Cabai Merah Masih Tinggi

kemendag-jelaskan-penyebab-harga-cabai-merah-masih-tinggi Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga cabai merah keriting dan cabai merah besar di sejumlah pasar tradisional menunjukkan peningkatan harga sejak sebelum hingga setelah Lebaran yang diakibatkan kurangnya pasokan.

"Cabai merah memang agak sedikit naik ya. Ini saya pelajari dari beberapa waktu, dari H-60 sampe H+5 Lebaran harganya masih stabil tinggi. Jadi saya duga karena ada kekurangan pasokan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti di sela-sela kegiatan Halal Bihalal di Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Tjahya menjelaskan memang komoditas cabai merah di sejumlah sentra produksi memang sedang panen, tetapi belum bisa memenuhi kebutuhan pasar secara keseluruhan.

Selain cabai merah keriting dan besar, ia menyebut bahwa harga sejumlah komoditas pangan strategis pada musim Ramadhan-Lebaran tahun ini terpantau stabil. Kondisi ini berbeda dari tahun lalu yang menunjukkan gejolak harga terhadap telur dan daging ayam ras.

Bahkan, cabai rawit merah di Jawa Timur, seperti Malang dan Sidoarjo terbilang rendah, sekitar Rp15.000 per kilogram.

Berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga cabai merah besar rerata nasional pada 12 Juni 2019 berada di level Rp49.400/kilogram (kg), cabai merah keriting di level Rp47.300/kg, cabai rawit merah di level Rp39.950/kg, dan cabai rawit hijau berada di level Rp40.600/kg.

Tjahya menambahkan bahwa memang terdapat perbedaan antara kondisi harga cabai rawit merah dan cabai merah keriting/besar. Hal itu karena perbedaan kebutuhan masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri yang umumnya menggunakan cabai merah keriting untuk bumbu masakan, daripada cabai rawit merah.

"Kalau Lebaran itu kan orang butuhnya cabai merah untuk buat masakan rendang, bikin gulai, sedangkan cabai rawit tidak terlalu banyak permintaannya," ungkapnya.

Editor: redaktur

Komentar