Ini Rencana Bulog Standardisasikan Harga Beras

ini-rencana-bulog-standardisasikan-harga-beras . (Erwin/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung -- Salah satu unsur penting dalam menjaga kedaulatan negeri ini yaitu ketahanan pangan. Karenanya, sebagai lembaga BUMN yang bergerak dalam bidang pangan, Perum Bulog memiliki tugas yang tidak ringan untuk menjaga ketahanan pangan nasional, baik ketersediaan maupun stabilitas harga. .

Beberapa rancangan dan rencana Bulog siapkan. Satu di antaranya, berkaitan dengan harga jual. "Kami kira, beras-beras Bulog, baik medium maupun premium, dapat menjadi standardisasi harga jual beras di pasaran," tandas Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Benhur Ngkaimi, di kawasan Jalan Soekarnohatta Bandung, Selasa (28/5/2019) malam.

Pria asal Sulawesi ini meneruskan, pihaknya menyiapkan sejumlah rencana agar harga beras terstandardisasi. Pihaknya, ungkap dia, berencana untuk mematok harga jual beras lokal, baik yang medium maupun premium, secara seragam. Misalnya, jelas dia, beras lokal Cirebon, pihaknya jual di Bandung atau wilayah Jabar lainnya seharga dengan beras lokal daerah lain.

"Harga jualnya berapa? Tentunya, kami tidak dapat menetapkan harga jual melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah. Untuk (beras) medium, HET beras itu Rp 9.450 per kilogram. Kami jual senilai Rp 9.000 per kilogram. Sedangkan beras premium, harga pemerintah senilai Rp 12.800 per kilogram. Nah, kami menetapkannya sebesar Rp 12.000 per kilogram," papar Benhur.

Harapannya, kata dia, adanya penyeragaman tersebut dapat menjadi acuan harga jual beras-beras lainnya di pasaran. Menurutnya, langkah ini sebagai upaya jajarannya menjaga ketahanan pangan dalam hal harga jual.

Berkenaan dengan ketersediaan, Benhur menegaskan, menjelang Idul Fitri 2019, masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya, terang dia, ketersediaan beras dapat mencukupi hingga awal 2020. "Pengadaan dan penyerapan terus kami lakukan. Insya Allah, ketersediaan beras Jabar cukup untuk 8-9 bulan," pungkasnya.


Editor: redaktur

Komentar