DIDADAMEDIA, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi
(BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan satu kali guguran lava pijar yang
mengarah ke hulu Kali Gendol, Minggu (26/5/2019).
Kepala BPPTKG
Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta,
Minggu,menyebutkan dua guguran lava yang terpantau melalui CCTV pada
periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB itu memiliki jarak luncur 850
meter.
Selain guguran lava, selama periode itu BPPTKG juga
merekam 3 gempa guguran dengan amplitudo 5-35 mm dan durasi 33-86 detik
dan 1 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 10 mm selama 7.8 detik,
dan 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 mm dengan durasi 24
detik.
BACA JUGA :
Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah
bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis,
sedang, hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. Angin di
gunung itu bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-20 derajat
celsius, kelembaban udara 61-87 persen, dan tekanan udara 627.7-708.7
mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung
Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak
merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan
penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi,
BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol
meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak
terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas
sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau
menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG,
atau melalui media sosial BPPTKG.