Awas! Pengamat Siber Beberkan Sederet Bahaya VPN Gratis

awas-pengamat-siber-beberkan-sederet-bahaya-vpn-gratis Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Sejak pemerintah membatasi penggunaan media sosial pada Rabu (22/5/2019) kemarin dan banyak dikeluhkan masyarakat, muncul seruan menggunakan Virtual Private Network (VPN) sehingga tetap bisa mengakses internet seperti normal.

Masyarakat sebenarnya diberi banyak opsi aplikasi penyedia VPN gratis di Playstore untuk platform Android atau Appstore untuk iOS. Namun penggunaan VPN gratis bagi masyarakat awam memiliki tingkat bahaya tersendiri. Seperti diungkapkan Pengamat Keamanan Siber, Alfons Tanujaya.

Alfons menuturkan, VPN adalah suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lainnya secara pribadi melalui jaringan publik (internet). Tetapi pengguna harus pintar-pintar memilih penyedia VPN, sebab walau penyedia VPN itu berbayar namun konektivitasnya tidak dapat dipercaya sepenuhnya.

"Pengguna internet yang awam akan mengikuti cara yang ditawarkan oleh VPN gratis. Dengan demikian, secara tidak langsung, pengguna juga secara sukarela memberikan data kepada server VPN," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (22/5/2019).

Pengguna VPN gratis ibarat anak kecil yang menyukai permen. Alfons menjelaskan, penyedia jasa VPN gratis akan memberikan koneksi kepada penggunanya. Sementara penggunanya pun dengan sukarela memberikan semua traffic internetnya lewat server tersebut.

Bahaya VPN gratis yang pertama menurutnya yaitu data dapat dicuri. Apabila semua data tidak dapat diamankan dengan baik, VPN akan mengambil data yang dilalui pengguna. "Kalau tidak diamankan dengan baik, jadi data internet banking, kartu kredit, atau data login kita, facebook , gmail dan media sosial lain, bisa ditapping. kalau tiodak dienskripsi itu bahaya," imbuhnya.

Kemudian yang kedua, perilaku pengguna di dunia maya bisa terekam dan tidak menutup kemungkinan penjahat siber dapat memetakan kebiasaan pengguna untuk tujuan kejahatan. "Seperti yang terjadi di Cambridge Amerika, satu orang kecenderungannya apa, oh ini sedang bimbang, dikasih propaganda, auto muncul hoaks-hoaks segala macem dimana orang akan mudah percaya yang dia anggap bener padahal belum tentu bener," paparnya.

Adapun bahaya lainnya adalah berpotensi disusupi malware, yaitu sebuah perangkat yang dapat masuk ke perangkat pengguna dengan hanya sekali telepon. Malware akan masuk jika pengguna menggunakan VPN secara cuma-cuma. Jika sudah tertanam dalam perangkat pengguna, maka malware dapat mengoprasikan perangkat dengan sendirinya.

"Kaya kemarin semua orang takut kalau terima telpon dari WhatsApp. Misscall aja kita ga terima, perangkat kita bisa diambil alih, ditanami malware. Ya sama saja VPN itu tinggal dieject, masuk ke perangkat kita. Bahkan VPN dalam dunia hacking menjadi salah satu cara termudah untuk mengambil data pengguna,” pungkasnya.



Editor: redaktur

Komentar