DIDADAMEDIA, Bandung - Jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Jawa Barat pada momen libur Lebaran 2019 diprediksi meningkat 7 persen dibanding tahun lalu. Hal ini ditenggarai karena faktor pemudik yang melintasi Jabar juga meningkat.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat pun memetakan titik kepadatan yang kemungkinan besar terjadi di lokasi wisata selama libur Lebaran. Puncak keramaian di tempat wisata sendiri diperkirakan terjadi mulai H-2 hingga H+10 Lebaran.
“Diperkirakan dengan pergerakan kendaraan saja hampir 14 juta orang akan melintas di Jabar, jadi diperkirakan untuk perputaran pergerakan orang di Bandung sudah 2,7 juta, belum dari beberapa tempat lainnya. Sehingga diprediksi perkiraan meningkat 7 persen kenaikan dari tahun lalu untuk wisatawan,” kata Kadisparbud Jawa Barat, Dedi Taufik saat ditemui di kantornya, Bandung, Kamis (23/5/2019).
Dedi menturkan, di Jawa Barat ada kurang lebih 213 destinasi wisata dan wisata unggulannya sebanyak 60 destinasi. Maka dari itu dia mengintruksikan jajaran ASN Disparbud Jabar untuk memantau (monitoring) mulai dari H-7 hingga H+7 di objek-objek wisata.
Lebih lanjut, dia menyebutkan destinasi wisata yang berpotensi menjadi titik keramaian masyarakat saat liburan, di antaranya yaitu Bogor (Kebun Raya Bogor, Wisata Belanja Tajur), Sukabumi (Geopark Ciletuh, Lido, Salabintana, Jembatan Gantung Situ Gunung), Puncak Bogor (Taman Bunga Nusantara, Taman Safari), Bandung (Lembang, Tangkuban Parahu), Ciater Subang, Cianjur (Situs Gunung Padang, Wisata air Waduk Cirata) dan Purwakarta (Wisata air Waduk Jatiluhur, Wanayasa).
Kemudian untuk daerah selatan Jabar adalah Garut (Pantai Rancabuaya, Cipanas, Cikajang) dan Pantai Pangandaran. Sementara utara Jabar yaitu Kuningan (Kebun Raya), Cirebon (Goa Sunyaragi, Wisata religi Sunan Gunung Djati), Indramayu (Pantai Karangsong) serta Pantai Pakis Karawang.
“Kita punya mapping itu dan kemudian tingkat pergerakan nusantara ke wisata sudah ada daerah kepadatannya, misalkan Kabupaten Bogor, Purwakarta, Cianjur, Karawang itu klasisifikasi tinggi. Untuk Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Indramayu yang memang tingkat kepadatan dibawah yang tadi,” jelasnya.