DIDADAMEDIA, Bandung - Agar liburan menjadi momen yang menyenangkan bagi orang tua dan anak-anak, pastinya wajib untuk mempersiapkannya semaksimal mungkin. Oleh karena itu, merupakan hal penting bagi ibu dan ayah mempersiapkan segalanya dengan baik, terutama yang menyangkut keamanan anak selama berlibur.
Perlu digarisbawahi bahwa bepergian dengan anak-anak, baik bayi maupun balita, akan sangat repot. Ada baiknya orang tua mengikuti tips berikut ini seperti dilansir dari ibupedia.com.
1. Jangan terlalu ambisius, mengitari beberapa bangunan bersejarah sekaligus di kota tertentu dalam satu hari mungkin terasa menyenangkan bagi orang tua sekaligus memberi pengalaman baru yang sebanyak-banyaknya bagi anak. Namun, percayalah, itu tidak akan terasa menyenangkan jika ibu membawa serta bayi atau balita. Usahakan liburan keluarga dalam satu hari diisi dengan pergi ke satu tempat tanpa harus berpindah-pindah untuk menghindari anak terlalu lelah atau malah stres.
Hal ini juga berlaku untuk transportasi menuju tempat tersebut. Pilihlah transportasi yang nyaman sehingga anak tidak sering rewel di perjalanan. Jika ibu memilih moda transportasi pesawat terbang, ada baiknya ibu memilih rute langsung, bukan transit, lagi-lagi untuk menghindari anak terlalu lelah dan stres.
2. Pilih destinasi wisata ramah anak, tidak semua wisata alam baik bagi anak, terutama dari segi keamanannya. Ada baiknya ibu menunda liburan keluarga ke tempat semisal air terjun atau goa alam, apalagi jika berwisata bersama bayi.
Tunda juga bepergian ke tempat yang terlalu ramai dengan turis, terlebih bila ibu memiliki bayi atau anak yang mudah rewel. Atau, ibu bisa tetap berkunjung ke tempat wisata yang kurang ramah anak ini ketika sudah tiba jam tidur anak.
Pemilihan destinasi liburan keluarga yang ramah anak ini juga berlaku untuk pemilihan akomodasi, semisal hotel atau penginapan. Jangan sungkan juga untuk bertanya kepada warga setempat mengenai destinasi dan akomodasi ramah anak ini ya.
3. Persiapkan dokumen, jika ibu dan ayah ingin membawa serta anak untuk berlibur ke luar negeri, maka anak juga harus memiliki paspor serta membuat visa untuk negara tertentu. Jika ibu dan ayah memiliki nama belakang yang berbeda dengan anak, sebaiknya bawa juga dokumen lain untuk membuktikan bahwa anak itu memang pergi bersama orang tuanya. Yang tak kalah penting, simpan dokumen-dokumen tersebut di tempat yang aman dan mudah dijangkau untuk memudahkan pengambilan dokumen bila diperlukan.
4. Tidak terburu-buru, di sela-sela liburan keluarga, anak akan butuh waktu untuk makan, istirahat, berganti pakaian, bahkan tidur siang. Orang tua pun harus mengikuti jadwal anak ini.
Hal yang sama berlaku pula untuk perjalanan menuju lokasi wisata. Untuk mempersingkat waktu yang dialokasikan untuk anak, ada baiknya ibu dan ayah melakukan perjalanan pada malam hari, tepatnya pada jam tidur anak.
5. Semakin sedikit, semakin baik, perilaku anak kadang kala tidak bisa ditebak. Tidak jarang juga rencana ibu merasakan liburan yang menyenangkan jadi berantakan karena anak cenderung tidak kooperatif dengan jadwal yang sudah ibu buat.
Untuk menghindari hal ini, ibu sebaiknya membuat rencana kegiatan sesedikit mungkin dalam satu hari. Misalnya, ketika ibu berlibur ke pantai, ajak anak untuk bermain pasir di tepi pantai pada pagi hari ketika belum banyak turis yang datang. Setelah itu, ibu bisa kembali ke penginapan supaya anak bisa mandi, makan, dan beristirahat sebelum kembali beraktivitas pada sore harinya. Dengan perencanaan yang agak longgar ini, anak tidak rentan kelelahan yang kerap menyebabkan ia rewel.
6. Bawa banyak cairan dan makanan kecil, makanan kecil dan air (susu, jus, atau air putih) merupakan hal yang tidak boleh terlupa ketika membawa anak-anak bepergian. Selain untuk tetap menjaga anak kenyang dan tidak dehidrasi, memberinya snack dan minuman bisa membuat anak jauh dari rewel karena ia memiliki kesibukan selama perjalanan, yakni mengunyah.
Bawa makanan kecil dan minuman yang praktis dan sudah dipersiapkan dalam kemasan (bisa dalam tempat makan atau botol minum). Bisa juga ibu mempersiapkan buah-buahan seperti anggur, pisang, buah-buahan kering, biskuit, atau minuman karton atau kaleng, serta susu UHT. Siapkan juga tisu basah untuk menyeka bekas makan anak ya.
7. Persiapkan keamanan anak, mulai dari sebelum memulai perjalanan hingga memulai liburan keluarga di tempat tujuan, ibu tidak boleh mengabaikan faktor keamanan anak. Di mobil, pastikan ibu memasangkan sabuk pengaman pada anak. Jangan pula merokok di dalam mobil sekalipun dengan jendela terbuka.
Di tempat wisata, ada baiknya anak dipakaikan baju berwarna terang dan mencolok untuk mengantisipasi seandainya ia terpisah dari orang tua. Selipkan juga secarik kertas berisi nomor telepon ibu dan ayah di saku celana atau baju anak.
Jika ibu memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk liburan keluarga, pastikan ibu membawa pakaian anak yang sesuai dengan kondisi negara tujuan. Jika ke Eropa saat musim dingin, jangan lupa membawa baju hangat. Sebaliknya jika bepergian ke negara gurun semisal Timur Tengah, anak harus dipakaikan baju yang mudah menyerap keringat.
Jangan lupa juga untuk membawa obat-obatan pribadi anak seperlunya untuk berjaga-jaga di tempat wisata tujuan. Selain itu, bagi bayi yang masih menyusu dengan botol, pastikan botol selalu steril. Tidak ada salahnya membawa botol bersih dan steril lebih banyak dari biasanya untuk mengantisipasi sulitnya mensterilkan botol atau alat menyusu selama dalam perjalanan.
8. Siapkan tas kecil, untuk mengantisipasi anak rewel dalam perjalanan jauh, siapkan mainan, makanan, dan minumannya dalam satu tas kecil khusus anak. Berikan kepada anak satu per satu selama perjalanan agar anak tidak cepat bosan.
Untuk balita, ibu bisa mempersiapkan mainan favoritnya, semisal mobil-mobilan, boneka, puzzle, buku mewarnai, atau bahkan memberinya screen time dengan menonton kartun favoritnya lewat telepon selular. Sedangkan untuk bayi, ibu bisa memberinya mainan berwarna mencolok, kerincingan, teether, maupun cermin serta buku cerita untuk membuatnya tidak rewel selama dalam perjalanan.
Di dalam tas kecil ini, ibu juga bisa mengemas beberapa potong pakaian anak yang sekiranya bakal digunakan untuk baju ganti selama perjalanan.
9. Pemanasan, jika anak sudah bisa diajak berkomunikasi, tidak ada salahnya bagi orang tua untuk memperkenalkan destinasi liburan keluarga kepada anak sebelum memulai perjalanan. Ibu bisa menunjukkan gambar tempat wisata yang dituju lewat internet atau menunjukkan brosurnya. Ketika menunjukkan ini, ibu atau ayah harus terlihat semangat ya supaya anak juga antusias dalam menyambut liburan keluarga yang sudah direncanakan ini.
10. Go with the flow, ibu dan ayah mungkin menyusun rencana dari A sampai Z ketika berlibur bersama anak, tapi pada akhirnya anak akan menjadi penentu apakah rencana ibu bisa dieksekusi atau tidak. Ibu tidak perlu kecewa, justru ikuti saja kemauan anak karena tujuan liburan keluarga yang utama memang membuat anak bahagia, bukan?
Selalu buka diri terhadap setiap bentuk liburan dan alternatifnya. Misalnya, ibu mungkin tidak bisa berendam air panas, tapi ibu bisa bermain air dengan anak sepanjang sore. Dahulukan kepentingan anak, setelahnya ibu bisa mencuri waktu untuk me time dan meninggalkan kesan positif terhadap liburan keluarga ini.