DIDADAMEDIA, Bandung - Aksi people power yang direncanakan akan digelar di Jakarta terkait
hasil Pemilu 2019 ini, banyak ditolak organisasi masyarakat Islam.
Salah satunya Pengurus Cabang Ikatan Pelajar NU kota Bandung. Mereka menolak aksi people power yang dianggap gerakan provokatif untuk memecah masyakarat.
"Kami dengan tegas menolak ajakan itu, gerakan tersebut. Gerakan tersebut kental dengan provokatif," Ketua PCI NU Kota Bandung Ahmad Regi Maulana, saat ditemui di Bandung, Minggu (19/5/2019).
Aksi people power dianggap gerakan yang inskonstituonal. Ketua gerakan pemuda Ansor Kota Bandung AA Abdul Rozak menilai gerakan ini muncul setelah penghitungan suara.
BACA JUGA :
Dia mengatakan, jika memang terdapat indikasi kecurangan, bukan mengumpulkan massa melainkan melalui prosedur dan aturan yang berlaku.
"Kan ada bawaslu dan Mahkamah Konstitusi. Marilah kita sama-sama jaga persatuan dan kesatuan," katanya di waktu yang sama.
Senada dengan PCI NU Kota Bandung, pengurus cabang Ikatan Sarjana NU kota Bandung pun menolak gerakan people power tersebut. Mereka mengimbau masyarakat tidak terprovokasi gerakan yang memecah belah bangsa.
"Kami menolak gerakan people power. Kami imbau masyrakat jangan sampai teroancing, terprovokasi gerakan-gerakan pemecah belah bangsa," ucap dia Ketua IS NU Kota Bandung, Dery Jamaludin.