DIDADAMEDIA, Bandung - Manajemen Bandara Husein Sastranegara Bandung menyambut baik rencana pengalihan rute penerbangan luar pulau Jawa ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Kurang lebih 12 rute penerbangan luar pulau Jawa yang sebelumnya diberangkatkan dari Bandara Husein, mulai pertengahan Juni 2019 akan dialihkan ke Bandara Kertajati di Majalengka. Sementara penerbangan dalam pulau Jawa masih tetap dari Husein Sastranegara.
Executive General Manager Angkasa Pura (AP) II Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman mengatakan, pihaknya mengikuti keputusan Menteri Perhubungan tersebut. Dia menyikapi positif karena itu adalah program pemerintah yang harus didukung bersama-sama.
BACA JUGA :
"Kita sikapi positif, karena itu program pemerintah kita dukung, kita harus berusaha untuk meramaikan Bandung ini. Nah kalau itu dari pemerintah pun sudah melakukan sudah mengundang para airlines untuk membicarakan hal ini, keputusan ini pun sudah diketahui oleh pimpinan-pimpiman airlines," ujar Andika di Bandung, Jumat (17/5/2019).
Disamping itu, Andika menyikapi keputusan ini sebagai tantangan baru bagi Bandara Husein untuk tetap ramai oleh penumpang. Terkait hal itu, pihaknya berencana menambah rute dan frekuensi penerbangan dalam pular Jawa dengan memanfaatkan pesawat berjenis propeller. Lebih dari itu penerbangan luar negeri juga tetap akan diperbanyak.
"Kita disini meramaikan kembali dengan unit pesawat yang propeller, menambah rute lagi menambah frekuensi lagi, misalkan frekuensi yang cuma satu bisa tiga, tapi jenis pesawat propeller. Mungkin salahsatunya menambah rute penerbangan internasional juga," imbuhnya.
Dihubungi terpisah, Dirut PT BIJB Muhammad Singgih mengaku pengalihan rute ini sebagai solusi saling 'tunggu-menunggu' antara maskapai dan penumpang. Dengan adanya kebijakan ini maka bak gayung bersambut, yaitu adanya kepastian rute dan juga maskapainya.
"Ini memecah kebuntuan yang sifatnya tunggu-menunggu rute kemana saja, banyak yang mau terbang dari Kertajati tapi rutenya belum ada, maskapai juga sama melihat bahwa kalau langsung pindah tapi daftar penumpang belum banyak, jadi ini selesaikan masalah itu dan secara umum Kertajati siap," jelasnya.
Singgih menuturkan, pengalihan 12 rute penerbangan luar pulau Jawa ke Bandara Kertajati tersebut berpotensi menghasilkan 1,8 juta penumpang per tahun.
"Ini peningkatan yang sangat besar dan baru yang pemindahan saja, belum yang kita sediakan nanti," imbuhnya.
Soal akses moda transportasi, Singgih mengingatkan sudah bekerjasama dengan 12 pengelola multi moda untuk mengangkut penumpang dari daerahnya ke Kertajati dan sebaliknya. Bahkan dari pihak DAMRI sendiri menyiapkan 23 kendaraan bus.
Dia mengklaim hampir semua daerah di Jawa Barat ter-cover oleh moda transportasi itu termasuk Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya, Ciamis, Bekasi, Karawang, Purwakarta dan Bandung.
"Saya pikir multi moda terus berbenah, dari kemarin sudah kumpulkan dan mereka ternyata menyambut antusias bahkan siap menambah," pungkas Singgih.