DIDADAMEDIA, Bandung - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan sejumlah kepala daerah di Museum Kepresidenan RI, Bogor, Rabu (15/5/2019) kemarin. AHY bersama para tokoh yang hadir sepakat diperlukan niat dan komitmen yang besar untuk memperjuangkan Indonesia dalam mencegah adanya perpecahan bangsa.
Acara Silaturahim Bogor untuk Indonesia ini dihadiri pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan Wali Kota Bogor Bima Arya. Selain itu hadir pula Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany, Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid.
BACA JUGA :
"Setelah delapan bulan melewati proses demokrasi yang melelahkan, kita sebenarnya berharap di tanggal 17 April 2019 adalah momentum kita kembali merekatkan tali silaturahim, bersalam-salaman dan saling memaafkan akibat kompetisi politik bersama," ujar AHY selaku Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dalam siaran pers yang diterima DIDADAMEDIA, Kamis (16/5/2019).
AHY juga berharap, kepada masyarakat berteguh hati menempatkan kepentingan bangsa di atas yang lainnya. Dia tidak ingin perbedaan identitas justru semakin terpecah. Sebab menurutnya perbedaan adalah kekuatan, tidak semua negara dikarunai kemajemukan seperti yang Indonesia nikmati.
AHY pun menyampaikan pandangan dan harapannya terhadap munculnya isu perpecahan bangsa pasca pemilu yang berpotensi merusak keutuhan Indonesia untuk lima sampai sepuluh ke depan. "Kita ketahui bersama bahwa sampai dengan hari ini, perselisihan paham karena beda capres dan pandangan politik kemudian akan berlarut-larut. pertanyaanya sampai kapan berhenti? atau ini menjadi norma baru dalam demokrasi kita? tentu kita tidak berharap itu terjadi," pungkasnya.
Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya juga menjelaskan hal yang sama, pertemuan yang berlangsung dengan suasana penuh kekeluargaan ini memang sengaja dilaksanakan untuk menyatukan hati dan pikiran dalam membangun Indonesia menjadi negara yang lebih damai.
"Kami semua hari ini dipersatukan bahwa kita cinta Indonesia dan kita cinta perdamaian. Kita ingin Indonesia yang damai. Seluruh pembicara diwarnai energi positif untuk membangun Indonesia dengan cara yang damai," ujar Bima.