DIDADAMEDIA, Bandung - Menyambut arus mudik 2019, UPT Terminal Cicaheum Bandung menyiapkan 8.323 kursi penumpang untuk trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) setiap harinya.
Terminal Cicaheum melayani 67 trayek bus dengan rincian AKDP sebanyak 15 trayek dan AKAP 52 trayek. Adapun untuk kebutuhan armada bus, disiapkan 82 bus AKDP dan 86 bus AKAP. Kemudian ditambah armada bantuan dari DAMRI sejumlah 20 unit dan cadangan 15 unit, sehingga total kesiapan armada 232 unit.
Kepala Terminal Cicaheum Bandung, Roni Hermanto menyatakan kesiapannya menghadapi lonjakan penumpang saat arus mudik 2019. Dia memprediksi tahun ini akan terjadi lonjakan penumpang lebih banyak 5 persen dibandingkan tahun 2018. Pada 2018 jumlah keberangkatan penumpang ada 46.852. Puncak arus mudik sendiri diperkirakan terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran.
BACA JUGA :
"Saya sampaikan persiapan Lebaran 2019 kami dari Terminal Cicaheum menyiapkan operasional terutama untuk rencana penambahan personel. Penambahan personel itu kami bersmaa stakeholder dengan kita sendiri, dari Dishub Kota Bandung, Jasa Raharja, Kepolisian, dan unsur TNI," ujar Roni saat dihubungi, Kamis (9/5/2019).
Roni mengungkapkan, Terminal Cicaheum lebih banyak melayani pemberangkatan pemudik ke arah timur Jawa. Sehingga untuk arus mudik trafik penumpang di Terminal Cicaheum lebih tinggi dibandingkan Terminal Leuwipanjang. Pasalnya Terminal Leuwipanjang trafik tingginya terjadi saat arus balik.
Terkait antisipasi calo tiket, Roni memastikan Terminal Leuwipanjang bebas dari praktik calo. Sebab, proses penjualan tiket dilakukan di loket perwakilan PO Bus dan diawasi langsung oleh pihak terminal.
"Ada perwakilan PO Bus yang menjual tiket di samping kantor kami. Jadi tiket langsung dicetak, biasanya lewat elektronik dan bisa online. Untuk AKAP bus malan yang menjual tiket online," pungkasnya.