DIDADAMEDIA, Bandung - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, mengatakan bahwa harus ada penghubung antara jalur kereta dalam kota dari Tegalluar, Kabupaten Bandung, menuju Stasiun Bandung.
Itu untuk memudahkan penumpang Kereta Cepat Bandung-Jakarta yang akan melakukan aktivitas di Kota Bandung mengingat proyek kereta cepat tersebut akan rampung pada Juni 2021.
"Saat ini, progres pembangunan trase Tegalluar-Stasiun Bandung telah sampai pada tahap sinkronisasi rencana trase dan penyusunan studi kelayakan," kata Iwa Karniwa di Bandung, Kamis (9/5/2019).
Dia menjelaskan, proyek trase Tegalluar-Stasiun Bandung ini dilaksanakan menggunakan pola business to busines, karena dinilai dapat dirampungkan lebih cepat.
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dipilih sebagai ketua konsorsium bersama dengan WIKA LRT, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
“Kereta api cepat Jakarta-Tegalluar insya Allah itu akan selesai di Juni 2021. Tentu tidak cukup selesai sampai di situ saja, tetapi juga connectivity perlu kami selesaikan lebih awal dibandingkan dengan selesainya kereta api cepat,” kata dia.
“Ketua konsorsiumnya yaitu PT KAI, karena yang bersangkutan yang memiliki aset. Kami akan menggunakan jalan eksisting kereta api, dengan demikian akan lebih cepat (rampung),” lanjutnya.
BACA JUGA :
Iwa menyebutkan, pada hasil rapat tersebut ditargetkan proses studi kelayakan akan selesai pada pertengahan Juli 2019. Dengan demikian pengajuan trase sepanjang 15 kilometer ini ke Kementerian Perhubungan dapat dilanjutkan sesuai dengan rencana.
Iwa menambahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mengusulkan pergeseran stasiun ke Cimekar, Gedebage kepada PT KAI. Penggeseran lokasi stasiun mempertimbangkan tingkat keramaian dan rencana kepindahan pusat pemerintahan Jawa Barat ke daerah Gedebage.
“Ada usulan dari Gubernur yang tadi kami bahas secara spesifik, yaitu salah satu jalan yang dilewati mendekati Danau Gedebage, SOR Bandung Lautan Api, dan juga dimungkinkannya terjadi perpindahan pusat pemerintahan ke Gedebage," kata dia.
"Arahan Pak Gubernur stasiun digeser mendekati itu, supaya lebih optimal secara pemanfaatan maupun secara ekonomi. Ini juga menjadi bagian kajian untuk dilakukan proses evaluasi oleh pihak PT KAI”, lanjut Iwa.
Iwa menegaskan, trase Tegalluar-Stasiun Bandung ini akan membantu mengurai kemacetan di Kota Bandung.
Selain karena kereta api tidak menggunakan jalan raya yang sudah penuh, kereta api juga memiliki daya tampung yang lebih besar dalam sekali angkut, sehingga perpindahan orang dan barang akan semakin cepat.