DIDADAMEDIA, Cianjur - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil bersama wakilnya Lina Marlina Ruzhan, resmi membuka kegiatan Buka Berkah Ramadan 1440 Hijriah di Masjid Agung Kabupaten Cianjur, Rabu (8/5/2019).
Kegiatan yang akan diselenggarakan di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat itu bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan kebahagiaan kepada kaum duafa. Setelah Cianjur, Buka Berkah Ramadan bakal digelar di Purwakarta, Sumedang, dan Cirebon.
"Program ini dilaksanakan di 27 kota/kabupaten, tetapi dibagi empat wilayah. Insyaallah setelah ini akan ada di Purwakarta, Sumedang dan Cirebon," kata Atalia, dalam siaran pers yang diterima DIDADAMEDIA.
"Kami juga mengadakan silaturahmi dengan masyarakat khususnya duafa, juga ada sedikit santunan kepada 100 orang duafa dan 100 anak-anak untuk membahagiakan mereka," lanjutnya.
BACA JUGA :
Selain berbagi kebahagiaan, Buka Berkah Ramadan juga menyajikan perlombaan adzan, Tahfidz Quran (hafalan 30 juz), dan dai cilik, antarkabupaten/kota. Sang finalis nantinya akan tampil dalam Buka Bersama on The Street (Bubos) pada 25 Mei 2019.
Menurut Atalia, serangkaian perlombaan tersebut digagas untuk memotivasi anak-anak supaya rajin mengaji dan menjadi contoh bagi anak-anak lainnya.
"Tanggal 25 Mei nanti, akan ada finalis yang tampil pada acara Bubos. Yang insyaallah akan dihadiri 10.000 orang di halaman Gedung Sate sampai di sepanjang Jalan Dipenogoro. Nanti kita akan bersama-sama mendengarkan da'i cilik kita, mengaji dari anak-anak kita, dan yang adzan juga dari anak-anak kita," ucapnya.
Santunan bagi keluarga duafa
Sebelum meresmikan Buka Berkah Ramadan, Atalia Praratya mengunjungi keluarga Ibu Asiah yang tergolong duafa. Dalam kunjungannya, Atalia memberikan santunan berupa uang, Alquran, alat salat, sembako, peralatan rumah tangga, dan obat-obatan.
Atalia Praratya mengatakan bahwa pemilihan keluarga duafa berdasarkan rekomendasi aparatur kewilayahan. Sebab aparatur setempat tahu betul akan kondisi warganya.
"Tadi juga saya berkunjung ke rumah Ibu Asiah (duafa), kami juga memberikan santunan. Yang kami lakukan ini cuma satu tempat karena kondisi waktu dan lain sebagainya," katanya.
"Kami sudah serahkan ke pihak kota/kabupaten setempat karena mereka yang lebih paham, biasanya mereka punya data sendiri. Karena, banyak juga yang harus kita santuni. Mudah-mudahan dengan ini bisa menumbuhkan semangat untuk berbagi di bulan Ramadan yang penuh berkah ini," katanya.