DIDADAMEDIA, Bandung – Jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi pada tahun ini diprediksi meningkat 10,61 juta atau 13,09 persen dibanding tahun lalu.
Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Tahun 2019 yang dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Gedung Sate, Bandung, Selasa (7/5/2019).
Pada tahun 2018 jumlah pemudik mobil sebanyak 3,19 juta dan tahun 2019 mencapai 3,76 juta artinya ada peningkatan 17,59 persen. Sementara kendaraan roda dua atau motor pada 2018 sejumlah 6,19 juta dan tahun 2019 diprediksi 6,85 juta, naik 10,78 persen. Baik dari tahun 2018 dan 2019 pengemudi motor ternyata masih mendominasi.
Sementara itu, para pemudik yang menggunakan mobil pribadi pada tahun ini diprediksi akan lebih banyak memiliih jalur Tol Trans Jawa yang sudah terkoneksi dari Jakarta-Surabaya sepanjang 760 kilometer. Jumlah yang akan melalui tol tersebut mencapai 1,719 juta pemudik, sedangkan yang melalui jalur non tol Pantura sebanyak 1,175 juta pengendara.
BACA JUGA :
Adapun prediksi pemudik yang memanfaatkan moda transportasi umum pada tahun 2019 juga meningkat hingga 4,14 persen. Dengan rinciannya menggunakan bus sebanyak 4,68 juta pemudik, kereta api 6,45 juta, kapal laut 1,08 juta dan pesawat mencapai 5,78 juta penumpang.
Terkait masih tingginya angka pemudik motori, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan masyarakat bahaya menggunakan motor saat mudik. Pasalnya, angka kecelakaan tertinggi pada musim mudik tahun lalu banyak disumbang pengendara sepeda motor. Adapun upaya untuk itu, Budi mengajak masyarakat menggunakan angkutan umum atau dengan program mudik gratis yang disediakan pemerintah.
"Bahaya lagi kalau mudik pakai motor. Kami selalu menyampaikan bahwa masyarakat jangan pakai motor kalau mudik karena bahaya, pada tahun lalu kecelakaan pada pengemudi motor mencapai 70 persen," ujar Budi.